Hotel di Bali Bersolek Sambut Serbuan Turis China April Nanti

Badung

Hotel di Bali Bersolek Sambut Serbuan Turis China April Nanti

Tri Widiyanti - detikBali
Sabtu, 18 Mar 2023 11:22 WIB
Chinese tourists arrive at Ngurah Rai international airport in Bali, Indonesia on Sunday, Jan. 22, 2023. A direct flight from China landed in Indonesias resort island of Bali for the first time on Sunday in nearly three years after the route was cancelled due to the pandemic.  (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Ilustrasi. Turis China disebut akan menyerbu Bali pada April 2023. Salah satu hotel pun bersolek menyambut dengan melakukan re-branding. (AP/Firdia Lisnawati).
Badung -

Wisatawan mancanegara dari China dilaporkan akan menyerbu Bali pada April 2023, sejalan dengan peningkatan frekuensi penerbangan China ke Pulau Dewata. Menanggapi itu, pengusaha perhotelan pun bersolek mempersiapkan diri.

Terutama, perhotelan di kawasan Kuta, Badung, Bali, yang menjadi salah satu wilayah yang paling diminati turis dari Negeri Tirai Bambu.

Salah satu upaya bersolek, yakni melakukan re-branding. Direktur PT Sunset Studio One, dengan merek hotel Paasha Atelier Bali, Arianto Sjarif mengatakan turis China adalah pasar potensial. Apalagi mereka kerap datang berkelompok maupun secara mandiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Market yang kami sasar itu 50 persen untuk grup, dan 50 persen free independent traveler (turis perorangan)," tutur Arianto di Kuta, Badung, Sabtu (18/3/2023).

Turis China sendiri, lanjut dia, sebetulnya sudah mulai masuk Bali sejak bulan ini. Namun, mereka masuk ke hotel-hotel bintang lima, khususnya Nusa Dua. "Tapi tinggal tunggu waktu saja, karena kondisi market China pulih," lanjutnya Arianto.

ADVERTISEMENT

Dia mengklaim sudah mendapatkan informasi dari agen biro perjalanan yang diajak kerja sama. Turis China akan datang pada April secara kelompok dan sebagian akan menginap di Paasha Atelier Bali.

Karenanya setelah renovasi dan perbaikan, kini Paasha Atelier Bali re-branding dengan desain hotel tropis dan penuh unsur budaya Bali. Ditambah aneka kuliner yang bervariasi.

Sejauh ini, market merespons baik. Tercatat turis India, Eropa, Asia Tenggara, dan domestik bertandang ke Paasha Atelier Bali. Bahkan, mereka memenuhi 60 persen okupansi atau tingkat keterisian kamar di hotelnya.

General Manager Paasha Atelier Bali Made Dwijantara menuturkan hotel berbintang empat yang dikelolanya memiliki 175 kamar. Manajemen pun mengadopsi sistem sustainability di hotelnya, misalnya daur ulang air limbah, yang digunakan untuk penyiraman kebersihan.

Tak cuma itu, manajemen juga berkomitmen meminimalkan kemasan plastik, menerapkan bio-degradeable, dan memiliki pembibitan sendiri untuk suplai sebagian kebutuhan sayur dari kebun hotel.




(BIR/efr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads