Bisnis rental kendaraan di Bali bakal ditata menyusul banyaknya turis berulah, seperti tak menggunakan atribut lengkap dan pelat nomor palsu atau tak sesuai. Dinas Pariwisata Bali bersama Dinas Perhubungan Bali telah melakukan pendataan rental kendaraan di Pulau Dewata.
Termasuk mencari oknum di balik dikeluarkannya izin online single submission (OSS) bagi turis yang memiliki kendaraan di Bali. Dinas Pariwisata Bali berkoordinasi dengan pemilik rental kendaraan agar menyampaikan kepada wisatawan untuk selalu menaati aturan lalu lintas.
"Kami katakan agar disampaikan ke wisatawan untuk menggunakan helm yang sesuai, memiliki SIM legal, dan menggunakan busana sesuai muatan lokal yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Selasa (7/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jika wisatawan mematuhi aturan tersebut maka akan memberikan citra baik bagi pariwisata Bali. Apalagi, Bali menjunjung tinggi pariwisata budaya.
Sementara itu, Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan beberapa waktu terakhir banyak laporan tentang turis Rusia yang memiliki kendaraan dengan pelat nomor tak sesuai. Bahkan, ada laporan turis Rusia melakukan bisnis penyewaan kendaraan kepada turis lain.
Rai mencontohkan rental motor milik warga lokal memasang tarif sewa NMax Rp 3,5 juta per bulan. Namun, penyewaan motor milik WNA menawarkan harga Rp 2,5 juta per bulan.
"Ini kan turun harganya tinggi dan persaingan tidak sehat. Sehingga harus ditertibkan oleh aparat dan memiliki payung hukum," keluh Rai.
Ia tak segan-segan meminta aparat mendeportasi turis bermasalah tersebut. "Ini harus diselesaikan sekaligus. Benar tidak turis ini punya izin kerja dan usahanya punya izin. Hal-hal seperti itu yang harus ditelusuri. Kami akan kroscek dan terjun ke lapangan," terangnya.
Rai menduga terdapat modus-modus yang digunakan turis untuk dapat memiliki kendaraan, yakni menggunakan identitas warga lokal untuk membeli kendaraan. Kemudian, kendaraan tersebut disewakan kepada sesama turis, sehingga dari sanalah bisnis rental motor milik turis terjadi.
Ia pun mendukung dan mengapresiasi satgas yang akan mengawasi tata kelola pariwisata Bali. "Tujuan (pembentukan Satgas adalah) untuk menuju pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, bermartabat, dan bermanfaat untuk semua. Maka dari itu perlu aturan murni untuk ditegakkan," tambahnya.
(irb/gsp)