Antisipasi Flu Burung, Distan Bali Semprot Disinfektan di Pasar Unggas

Antisipasi Flu Burung, Distan Bali Semprot Disinfektan di Pasar Unggas

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 27 Feb 2023 15:14 WIB
Industri perunggasan serta peternakan swasta menderita krisis kesehatan karena flu burung yang terus menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
Ilustrasi. Distan Bali akan menyemprot disinfektan ke pasar-pasar unggas demi mencegah kasus flu burung di Pulau Dewata. (Getty Images/Brandon Bell).
Denpasar -

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Provinsi Bali menyemprotkan disinfektan ke pasar-pasar unggas di Pulau Dewata mulai hari ini, Senin (27/2/2023). Upaya ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kasus flu burung di Bali.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau sejumlah wilayah meningkatkan alarm terkait penyebaran flu burung menyusul kasus bocah 11 tahun meninggal akibat flu burung di Kamboja.

"Saya sudah kerahkan petugas dari peternakan dan kesehatan hewan (PKH) untuk pemberian disinfektan. Di samping itu, kami juga memperketat membawa hewan yang berpotensi menyebar flu burung ke Bali," tutur Kepala Distan Bali I Wayan Sunada kepada detikBali, Senin (27/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, pemberian disinfektan nantinya dilakukan secara berkala sambil melihat situasi dan perkembangan kasus flu burung.

Dalam waktu dekat, Sunada juga menyebut akan menyasar penyemprotan disinfektan di lokasi-lokasi komunitas pemelihara ternak, petelur, hingga peternak khusus daging potong.

"Di Bali, daerah yang memang banyak peternak ada di Bangli, Karangasem, dan Tabanan. Sampai saat ini, juga belum ada laporan (kasus flu burung)," jelasnya.

"Kami hanya lakukan antisipasi supaya tidak kecolongan (penyebaran kasus flu burung)," lanjut Sunada.

Masyarakat, ia mengingatkan tidak perlu khawatir mengonsumsi daging unggas, ayam maupun bebek. Sebab, hingga saat ini belum ada laporan kasus flu burung di Bali.

Sebelumnya, mengutip detikBali, Cambodia International Health Regulations (IHR) National Focal Point (NFP) melaporkan dua kasus flu burung menginfeksi manusia kepada WHO. WHO pun menegaskan kondisi ini mengkhawatirkan.




(BIR/gsp)

Hide Ads