Petani Unjuk Gigi, Harga Gabah Rp 6.000 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jembran

Petani Unjuk Gigi, Harga Gabah Rp 6.000 Tertinggi Sepanjang Sejarah

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 10 Feb 2023 15:27 WIB
Petani di Kabupaten Jembrana unjuk gigi karena harga gabah saat ini menyentuh puncak tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp 6.000 per kg.
Para petani saat melaksanakan panen padi di areal persawahan di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (10/2/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Petani di Kabupaten Jembrana, Bali, unjuk gigi di tengah kenaikan harga gabah. Pasalnya, harga gabah yang tembus Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi kenaikan tertinggi di sepanjang sejarah Gumi Makepung, sebutan bagi Jembrana.

Tahun lalu, harga gabah tertinggi berada di kisaran Rp 4.500 per kg. Itu berarti, kenaikannya saat ini mencapai 33 persen. Petani berharap saat panen raya yang diperkirakan jatuh dua pekan ke depan, harga gabah tidak lantas turun signifikan.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jembrana I Putu Sentana mengakui harga gabah saat ini jadi kenaikan tertinggi sepanjang sejarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan pasar yang menentukan. Semua bergantung pasar. Sekarang harga gabah mendekati Rp 6.000 per kg," ungkap Sentana saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (10/2/2023).

Di penggilingan, lanjut Sentana, harga gabah siap giling bisa lebih mahal lagi berkisar Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kg.

ADVERTISEMENT

Adapun faktor penyebab kenaikan harga gabah dikarenakan cuaca ekstrem, hujan lebat, hingga angin kencang, termasuk juga karena belum memasuki masa panen raya.

"Karena barangnya (gabah) masih langka, jadi berapa pun harganya diambil saja oleh pembeli," terang Sentana.

"Tahun ini, memang rekor (harga gabah) tertinggi, sehingga harga beras pasti akan berpengaruh. Jadi, jika sudah dikonversi, maka harganya bisa di kisaran Rp 12 ribu paling murah," lanjutnya.

Sentana menyebut harga gabah saat ini sudah menyentuh puncak tertingginya. Ia memprediksi harga gabah akan turun seiring dengan panen raya yang jatuh akhir Februari nanti.

"Jadi, gabah saat ini sudah puncak tertinggi harganya. Nanti ketika panen raya, biasanya harga (gabah) baru akan turun," tutur dia.

Kelian Subak Baluk I Ketut Budiarta berharap harga gabah yang cukup tinggi saat ini bisa dipertahankan, meski memasuki panen raya. "Sangat disambut baik oleh petani. Diharapkan harga itu tetap saat panen raya," katanya.

Di Subak Baluk, panen raya juga diperkirakan terjadi dua pekan lagi. "Mudah-mudahan harga gabah tetap saat panen raya, sehingga petani masih bisa merasakan untung," tandas Budiarta.

Ni Ketut Sekarini (50), seorang petani setempat mengklaim padi miliknya sudah ditawar dengan harga tinggi, yaitu Rp 300 ribu per are (100 meter). Angkanya jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya Rp 200 ribu-Rp 250 ribu per are.

Padahal, ia menambahkan pada musim panen sebelumnya, harga yang diperolehnya hanya cukup untuk balik modal.

"Kami sangat semringah dengan tawaran kali ini. Semoga saat panen raya nantinya harga tetap seperti ini, sehingga petani lain juga merasakan," pungkasnya.




(BIR/gsp)

Hide Ads