Harga beras di pasar tradisional Kabupaten Badung, Bali, naik, baik jenis medium maupun premium. Kenaikannya berkisar Rp 200 hingga Rp 1.000 per kilogram (kg).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana mengakui kenaikan harga beras di sejumlah pasar tradisional di wilayah kerjanya. Namun, ia menilai hal itu wajar.
"Kami rutin melakukan operasi pasar. Di Badung memang mengalami kenaikan harga (beras), tapi tidak terlalu. Masih datar lah dan masih bisa dikendalikan," ungkapnya, Selasa (7/2/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Beras di Bali Naik |
Secara rinci, di Pasar Mengwi, harga beras medium naik Rp 200 dari rata-rata Rp 11.800 per kg pada Desember 2022 menjadi Rp 12 ribu per kg pada Januari 2023.
Kemudian di Pasar Petang, harga beras medium naik Rp 300 dari rata-rata Rp 11.700 per kg pada Desember 2022 menjadi Rp 12 ribu per kg pada Januari 2023.
Sementara, di Pasar Kuta 2, Pasar Blahkiuh, Pasar Jimbaran, Pasar Dalung, Pasar Padang Luwih, dan Pasar Tuka, harga beras medium masih stabil. Tidak ada kenaikan harga.
Namun, untuk beras premium, di Pasar Mengwi tercatat naik Rp 1.000, yaitu dari Rp 12.800 per kg menjadi rata-rata Rp 13.800 per kg.
Selanjutnya, di Pasar Kuta 2 dan Pasar Petang beras premium naik Rp 200 menjadi masing-masing Rp 13 ribu dan Rp 12.200 per kg.
Tetapi, harga beras premium yang dijual di Pasar Blahkiuh, Pasar Jimbaran, Pasar Dalung, Pasar Padang Luwih, dan Pasar Tuka, tidak mengalami kenaikan harga.
Diketahui, harga beras naik di berbagai wilayah, baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa. Mengutip sigapura.baliprov.go.id, rata-rata harga beras medium di Kabupaten Badung seharga Rp 11.917 per kg hingga Senin (6/2/2023). Padahal, pada pekan sebelumnya, harganya masih di kisaran Rp 11.625.
Sementara, harga beras super dipatok rata-rata Rp 12.833 per kg atau naik dari pekan sebelumnya, yaitu Rp 12.667.
(BIR/irb)