Sebanyak 10 juta nyamuk wolbachia atau bakteri dalam tubuh serangga disebar di Kota Denpasar. Penyebaran tersebut dilakukan setiap pekan mulai November 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda mengatakan Denpasar menjadi kota pertama di Provinsi Bali yang mengimplementasikan teknologi wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Nyamuk-nyamuk itu akan mulai disebarkan di 28 desa dan kelurahan di Denpasar. Satu nyamuk bisa terbang dengan radius sejauh 100-200 meter dan mungkin bisa mengcover daerah di luar perbatasan dari 28 desa/kelurahan," ujarnya, Kamis (2/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dharmayuda, teknologi wolbachia berfungsi untuk menurunkan virus yang disebabkan nyamuk aedes aegypti. Wolbachia merupakan hasil kolaborasi dari World Mosquito Program (WMP) dan telah diterapkan di beberapa negara, seperti Singapura.
Sementara, untuk Indonesia, ada Yogyakarta yang telah menerapkannya dan dalam lima tahun terakhir dapat menurunkan kasus DBD hingga 77 persen.
"Ini sudah berjalan dan diawali dengan menangkap bibit atau telur nyamuk yang diambil di 75 titik di Denpasar. Telur ini nantinya akan dikembangkan di dalam laboratorium WMP," terang dia.
Lalu, telur-telur yang sudah dikembangbiakkan itu akan dikawinkan dengan nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung wolbachia.
Baca juga: 29 Warga 2 Kecamatan di Dompu Positif DBD |
"Apabila nyamuk jantan mengandung wolbachia dan kawin dengan aedes aegypti betina, otomatis hasil telurnya nanti akan langsung impoten. Jika, nyamuk betina mengandung wolbachia dikawinkan dengan nyamuk aedes aegypti jantan, maka akan melahirkan telur-telur nyamuk yang mengandung wolbachia," katanya.
Kasus DBD di Denpasar per Januari 2023 tercatat sebanyak 291 kasus dan nol kasus kematian.
Terkait hadirnya teknologi wolbachia nantinya, Dharmayuda berharap dalam kurun waktu satu hingga dua tahun usai penyebaran nyamuk dengan teknologi wolbachia mampu menurunkan kasus DBD di Denpasar.
"Kami harapkan ini bisa bermanfaat untuk ke depannya di Denpasar," tuturnya ketika dihubungi detikBali.
Ia juga menjelaskan dalam mengendalikan kasus DBD dibutuhkan juga peran aktif masyarakat dalam melakukan pemeriksaan dan pembersihan area rumah.
Sehingga, warga tidak menjadi peternak nyamuk di tiap rumah.
Diketahui, selain Denpasar, daerah lainnya di Bali yang juga akan menerapkan teknologi wolbachia, di antaranya Buleleng, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
(BIR/iws)