Wisata alam Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sepi pendaki. Minat mendaki masih landai lantaran cuaca sedang tidak bersahabat, seperti hujan deras.
Ketua Forum Pendakian Gunung Agung jalur Sawarung Gawe Puregai (SGP) I Wayan Ardana mengatakan sejak awal tahun sampai saat ini baru ada 10 orang pendaki yang melintas di jalur Puregai.
"Masih landai yang mendaki ya karena masih musim hujan. Untuk jalur pendakian Puregai baru ada tiga rombongan dengan jumlah pendaki 10 orang," ungkapnya, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ardana, faktor cuaca sangat memengaruhi pendaki karena kehawatiran cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, dan kabut hingga jalanan licin.
Adapun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ia menyebut tiga orang pendaki minimal didampingi oleh satu pendamping (guide). Mengingat, resiko pendakian saat cuaca ekstrem selalui mengintai.
Ardana memprediksi pendakian Gunung Agung kembali ramai mulai Mei-Agustus. Bahkan biasanya pada periode tersebut pendaki membludak karena cuaca bersahabat.
I Nengah Darmayasa, seorang pemandu di Gunung Agung mengakui awal tahun pendakian memang umumnya lebih landai. Terutama, di jalur Puregai. Tapi, jalur Pengubengan, lebih banyak, yaitu mencapai 60 orang pendaki sejak awal tahun hingga saat ini.
"Pendakian masih landai karena faktor cuaca. Hampir tiap hari, turun hujan di wilayah sekitar Gunung Agung. Jadi, para pendaki juga merasa takut mendaki," terang Darmayasa.
Selain faktor cuaca, pendakian Gunung Agung menawarkan banyak jalur menuju puncak. Sehingga, wisatawan menyebar dan kebanyakan lebih memilih jalur yang lebih singkat untuk mencapai puncak, seperti Pasar Agung.
(BIR/iws)