Pasca dibukanya penerbangan charter flight dari China, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali gencar melakukan vaksin booster kedua. Vaksin booster kedua menyasar 13.500 pekerja dari komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengatakan vaksinasi booster kedua di bandara termasuk cepat. Sebab para pekerja di bandara merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan PPLN (pelaku perjalanan luar negeri).
Bali sendiri katanya, masih menjadi prioritas pertama dan utama dalam ketersediaan vaksin. Terlebih pasca dibukanya penerbangan dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu pertimbangan kenapa Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran 02/380 untuk vaksin booster kedua bagi masyarakat umum adalah sudah akan dibukanya penerbangan dari China," ungkapnya usai mengecek vaksinasi yang dihadiri ratusan pekerja di Kantor Otban, Tuban, Kuta, Bali, Senin (30/01/2023).
Rentin menjelaskan saat ini China masih terjadi peningkatan kasus. Menurut Rentin, Bali dengan berani dan percaya diri membuka pintu wisatawan China ke Bali.
Baca juga: Daftar Lokasi Vaksin Booster Kedua di Badung |
"Kita tahu China relatif terjadi peningkatan kasus. Tetapi kami di Bali PD (percaya diri) dengan imun dan herd immunity yang terbentuk di Bali. Kalau hasil survei Kemenkes lebih dari 98 persen tingkat herd immunity masing-masing warga di Bali sudah terbentuk," tandasnya.
Seperti diketahui, pesawat charter flight dari China tiba di Bali dengan membawa 210 orang wisatawan dinyatakan bebas dari COVID-19. GM Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengungkapkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan luar negeri, para pekerja yang langsung bersentuhan sudah seharusnya mendapatkan vaksin.
"Kami siap menerima turis yang katanya memiliki jumlah COVID terbanyak (China). Ke depan kami menunggu negara lain. Kami dorong ke komunitas bandara memiliki imunitas kuat, saya rasa nggak masalah. Kami punya antibodi imunitas yang bisa menerima mereka," tandasnya.
(nor/hsa)