Vaksinasi Rabies Digencarkan, Sasar Objek Wisata di Jembrana

Vaksinasi Rabies Digencarkan, Sasar Objek Wisata di Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Jumat, 20 Jan 2023 15:13 WIB
Petugas vaksinasi dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana saat melakukan vaksinasi rabies di wilayah Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Kamis (19/1/2023).
Petugas vaksinasi dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana saat melakukan vaksinasi rabies di wilayah Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Kamis (19/1/2023). (Istimewa)
Jembrana -

Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana akan menggencarkan pemberian vaksin antirabies terhadap hewan penular rabies atau HPR. Vaksinasi tak hanya menyasar daerah zona merah, tetapi juga objek wisata yang ada di Kabupaten Jembrana, Bali.

"Terlebih di beberapa daya tarik wisata (DTW) di Jembrana terdapat wisatawan asing, seperti di wilayah Desa Medewi. Jadi di sana harus semua saling peduli," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Mavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (20/1/2023).

Widarsa mengatakan vaksinasi emergency di wilayah zona merah rabies sudah dimulai pada 11 Januari 2023. Sejauh ini, ada tiga wilayah di Jembrana yang menjadi zona merah rabies. Ketiga wilayah tersebut Desa Banyubiru (Kecamatan Negara), Desa Manistutu (Kecamatan Melaya), dan Desa Gumbrih (Kecamatan Pekutatan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tiga desa tersebut, hanya Desa Gumbrih sampel otak HPR yang hasilnya negatif, sehingga harus segera dilakukan vaksinasi emergency," kata Widarsa.

Widarsa menambahkan pada 19 Januari 2023 vaksinasi massal dilakukan di Desa Gumbrih yang menyasar sebanyak 271 ekor anjing. Menurutnya vaksinasi di wilayah lainnya akan dilaksanakan setelah libur Imlek.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, sudah ada sebanyak 7 kasus positif rabies di Jembrana berdasarkan data hingga pertengahan Januari 2023. "Tadi pagi kami terima hasil dari Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar bahwa dari 3 sampel yang dikirim, ada 2 sampel otak hewan penular rabies positif rabies," imbuhnya.

Widarsa mengimbau warga yang pernah digigit HPR untuk segera datang ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Selain itu, warga juga diminta melapor ke aparat desa atau kelurahan agar dinas terkait cepat merespons kasus gigitan tersebut.

"Sekecil apapun gigitan HPR yang tidak jelas riwayat vaksinnya harus mendapat perhatian serius," tandasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads