Pembayaran Parkir Nontunai di Denpasar Kurang Diminati

Denpasar

Pembayaran Parkir Nontunai di Denpasar Kurang Diminati

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 10 Jan 2023 07:38 WIB
Salah satu pengunjung di Lapangan Puputan Badung tampak men-scan barcode pada rompi petugas parkir, Minggu (31/7/2022).
Salah satu pengunjung di Lapangan Puputan Badung tampak men-scan barcode pada rompi petugas parkir, Minggu (31/7/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Denpasar -

Pembayaran parkir nontunai menggunakan QRIS di Kota Denpasar, Bali, kurang diminati masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewakadharma I Nyoman Putrawan.

"Kendala di lapangan sebenarnya bukan soal sistemnya atau tukang parkir yang tidak memahami sistem tersebut, tapi masyarakat yang enggan bertransaksi seribu dan Rp 2 ribu lalu harus mengeluarkan HP," tutur Putrawan di kantornya, Senin (9/1/2022).

Perumda Bhukti Praja Sewakadharma kini memiliki 80 juru parkir (jukir). Mereka mengenakan rompi berwarna merah yang lengkap dengan dua kode QR. Satu kode QR untuk motor dan satu lainnya untuk mobil.

Pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya cukup memindai kode QR pada rompi jukir tersebut. Lalu, pemilik kendaraan memasukkan biaya parkir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putrawan mengklaim selama ini puluhan jukir tersebut telah mendapatkan edukasi penerapan parkir nontunai. Namun, masyarakat masih belum meminati pembayaran parkir nontunai tersebut.

"Kami ukur dari pembayaran tunai kepada juru parkir kurang lebih tiga detik tapi, kalau pembayaran dengan QRIS kami hitung delapan detik. Jadi, tingkat kelambatan ini yang mungkin membuat masyarakat enggan (menggunakan QRIS)," ungkap Putrawan.

ADVERTISEMENT

Waktu pembayaran nontunai yang lama itu, Putrawan melanjutkan, mengakibatkan pemilik kendaraan lainnya berkesempatan kabur. Sebab, jukir tengah bertransaksi dengan pengendara lainnya. Hal itu mengakibatkan jukir merugi.

Perumda Bhukti Praja Sewakadharma, Putrawan melanjutkan, akan terus menjalankan program pembayaran parkir nontunai. "Mudah-mudahan masyarakat lebih memahami digitalisasi ini sebagai bagian yang dibutuhkan," tuturnya.




(gsp/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads