Peristiwa Sepekan: Kuta Zona Rabies-Kapal Wisata Tenggelam

Terpopuler Sepekan

Peristiwa Sepekan: Kuta Zona Rabies-Kapal Wisata Tenggelam

Noviana Windri - detikBali
Minggu, 08 Jan 2023 10:51 WIB
Tangkapan layar fast boat Kebo Iwa Express yang tenggelam di perairan Ketewel, Gianyar, Bali, Selasa (3/1/2023).
Fast boat Kebo Iwa Express yang tenggelam di perairan Ketewel, Gianyar, Bali, Selasa (3/1/2023). Foto: Istimewa
Denpasar -

Ada lima berita populer yang terjadi dalam pekan ini, Minggu (1/1/2023) sampai Sabtu (8/1/2023). Peristiwa tersebut menjadi sorotan pembaca detikBali.

Ada Kuta terancam zona merah rabies, belasan anak mencret setelah makan biskuit sumbangan DPRD Kupang, hingga kapal wisata tenggelam di Labuan Bajo. Berikut rangkumannya.

1. Kuta Terancam Zona Merah Rabies

Seorang turis asing tampak dibuntuti anjing liar di Jalan Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Jumat (6/1/2023).Seorang turis asing tampak dibuntuti anjing liar di Jalan Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Jumat (6/1/2023). Foto: Seorang turis asing tampak dibuntuti anjing liar di Jalan Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Jumat (6/1/2023). (Agus Eka Purna Negara/detikBali)

Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan terancam masuk zona merah rabies. Hal tersebut disebabkan adanya empat orang yang digigit anjing rabies di Legian, Badung, Bali pada akhir Desember 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil uji lab Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing yang gigit empat orang di Legian positif rabies. Lurah Legian Ni Putu Eka Martini mengatakan, anjing yang menyerang empat orang itu sudah dieliminasi oleh petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.

Menurut Martini, dua warga lokal sudah diarahkan menuju Puskesmas Kuta II untuk mendapat vaksin anti rabies (VAR). Selain itu, Martini menegaskan anjing-anjing liar di Legian bakal direlokasi secara bertahap.

ADVERTISEMENT

Teknis relokasi anjing nantinya dilakukan tim Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. Relokasi anjing liar itu juga bekerja sama dengan Bali Rumah Singgah Satwa (Bali RuSS) yang pernah merelokasi anjing di kawasan Kuta Selatan saat presidensi G20.

"Dalam waktu dekat ya. Kami sudah bahas dengan Bidang Keswan Dinas Pertanian Badung," kata Martini.

2. Belasan Anak Mencret Setelah Makan Biskuit Sumbangan DPRD Kupang

Biskuit sumbangan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang yang kedaluwarsa.Biskuit sumbangan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang yang kedaluwarsa. Foto: Biskuit sumbangan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang yang kedaluwarsa. (Istimewa)

Belasan anak usia 3-10 tahun di Dusun 1 dan 4, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencret setelah makan biskuit sumbangan dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang. Mereka mencret hampir seminggu, sejak Jumat (30/12/2022).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang dari Fraksi PDI Perjuangan Yonahes Mase menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa belasan anak mencret setelah makan biskuit sumbangannya pada 26 Desember 2022.

Anis Mase, sapaan akrabnya mengakui biskuit yang diberikan kepada anak-anak korban banjir itu kedaluwarsa. Anis menjelaskan sumbangan belasan dus biskuit ibu hamil dan balita itu tidak ada unsur kesengajaan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kupang Robert Amheka mengatakan sumbangan biskuit kedaluwarsa yang berlabel Kemenkes itu menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya Dinkes Kabupaten Kupang.

"Label Kemenkes bukan berarti Dinkes harus bertanggung jawab sampai ke distribusi, tapi itu tanggung jawab bersama dalam keadaan seperti ini biar kami atasi dulu," katanya.

3. Dua Wisman Terseret Ombak di Diamond Beach

Petugas Basarnas Bali bersiaga di bibir pantai Diamond Beach, Nusa Penida.Petugas Basarnas Bali bersiaga di bibir pantai Diamond Beach, Nusa Penida. Foto: Petugas Basarnas Bali bersiaga di bibir pantai Diamond Beach, Nusa Penida. (Istimewa)

Kecelakaan terhadap wisatawan mancanegara (wisman) kembali terjadi di Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa (3/1/2023). Yury C asal Jerman dan Matthias M asal Austria terseret ombak di Diamond Beach.

Pencarian dua wisman oleh Tim search and rescue (SAR) gabungan masih diwarnai kondisi cuaca buruk hingga Jumat (6/1/2023). Pencarian dua wisman tersebut masih belum membuahkan hasil.

"Ya kondisi cuaca sedang parah-parahnya. Hujan deras dari pagi sampai siang. Cukup membahayakan petugas. Tapi kami terus upayakan pencarian tadi di laut sampai pukul 14.00 Wita. Nanti akan lanjut melihat kondisi laut," kata Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Putu Cakra Negara.

Selain cuaca buruk, faktor lambatnya penyelamatan kecelakaan adalah terbatasnya personel BPBD Klungkung yang mengawasi Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Dari masing-masing pulau tersebut hanya ada 5 petugas Balawista.

Sementara, Kepala UPT Pariwisata Nusa Penida I Nyoman Karyawan juga mengakui sejumlah kendala dihadapi dalam melakukan pengawasan. Khususnya di Diamond Beach yang dikelola secara pribadi.

Ia menjelaskan, secara regulasi tidak memungkinkan dibentuk tim pengawas khusus di setiap pantai oleh pemerintah daerah. "Kami akan bahas ini, rencana pekan depan. Kami sudah lapor pimpinan (kepala dinas) untuk berdialog dengan pengelola Diamond Beach," jelas Karyawan, Kamis (5/1/2023).

4. Fast Boat Angkut Turis Asing Tenggelam di Perairan Sanur

Tangkapan layar fast boat Kebo Iwa Express yang tenggelam di perairan Ketewel, Gianyar, Bali, Selasa (3/1/2023).Tangkapan layar fast boat Kebo Iwa Express yang tenggelam di perairan Ketewel, Gianyar, Bali, Selasa (3/1/2023). Foto: Istimewa

Kapal cepat (fast boat) Kebo Iwa Express berpenumpang 25 turis asing karam di Perairan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/1/2023). Tenggelamnya fast boat tersebut terjadi setelah 20 menit melakukan perjalanan dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Nusa Penida, Ketut Gede Sudarma mengungkapkan, kecelakaan laut disebabkan lambung kapal bocor. Beruntung seluruh turis dan ABK berhasil diselamatkan dan hanya sebagian mengalami luka ringan.

Tenggelamnya fast boat Kebo Iwa Express tidak mengganggu penyeberangan dari Sanur ke Nusa Penida. Sebab yang bisa menunda penyeberangan adalah cuaca buru dan kapal tidak laik laut.

5. Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo

Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi wisatawan dan kru kapal wisaga King Fisher De Seraya yang tenggelam di perairan Pulau Kukusan, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (1/1/2023) siang.Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi wisatawan dan kru kapal wisaga King Fisher De Seraya yang tenggelam di perairan Pulau Kukusan, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (1/1/2023) siang. Foto: Istimewa

Kapal wisata tenggelam di perairan Pulau Kukusan, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Minggu (1/1/2023). Kapal wisata bernama King Fisher De Seraya tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi.

Kapal tersebut mengangkut 11 orang penumpang yang terdiri dari 8 wisatawan mancanegara, 1 staf hotel, dan 2 kru kapal. Beruntung seluruh wisatawan dan kru kapal berhasil diselamatkan.

Selain itu, Kapal wisata King Fisher De Seraya diduga tak mengantongi izin berlayar dari Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo.

Kapal wisata King Fisher De Seraya diduga mengabaikan prosedur wajib melakukan Clearance Pass di KSOP Labuan Bajo. Prosedur tersebut dilakukan bagi kapal wisata yang berlayar di perairan Labuan Bajo agar mendapatkan izin berlayar.

Kepala KSOP Labuan Bajo Hasan mengatakan, dirinya tak mengetahui keberangkatan kapal tersebut ke Pulau Seraya. "Tidak ada izin berlayar. Di luar sepengetahuan Syahbandar," tegas Hasan, Minggu (1/1/2023).

Hasan akan mengambil tindakan hukum terhadap nakhoda dan pemilik kapal wisata King Fisher De Seraya tersebut. "Kami BAP (buat berita acara pemeriksaan) dan tindak lanjut sesuai regulasi," tegasnya.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads