Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan terancam masuk zona merah rabies. Hal tersebut disebabkan adanya empat orang yang digigit anjing rabies di Legian, Badung, Bali pada akhir Desember 2022.
Pemberian vaksin rabies terhadap anjing di Legian sebetulnya sudah berjalan di semua banjar pada 2022. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Gede Asrama mengakui capaian vaksinasi baru 73 persen dari populasi anjing di Legian.
Sedangkan berdasarkan penelusuran tim, diperkirakan ada 80 ekor anjing liar di Legian. "Tahun ini kami alokasikan vaksin untuk lanjut vaksinasi HPR. Kami koordinasi dengan Lurah Legian, yang kami prioritaskan adalah penanganan anjing liar yang berpotensi menggigit wisatawan. Itu ada di pantai dan jalanan Legian," ungkap Asrama, Jumat (6/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sederet fakta anjing rabies gigit empat orang di Legian.
1. Anjing Gigit 4 Orang
Sebanyak empat orang digigit anjing rabies di sekitar Jalan Werkudara, Legian, Kuta, Badung, Bali, akhir Desember 2022. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya adalah turis asing.
Lurah Legian Ni Putu Eka Martini menegaskan, anjing yang menyerang empat orang itu sudah dieliminasi oleh petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
"Saat dilaporkan oleh warga, kami koordinasi dengan Dinas Pertanian Badung dan dilakukan eliminasi anjing itu. Sebelum diketahui hasil lab pun kami anjurkan warga untuk cari VAR," ungkap Martini, Jumat (6/1/2023).
2. Anjing Dinyatakan Positif Rabies
Berdasarkan hasil uji lab Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing yang gigit empat orang di Legian positif rabies. Menurut Martini, dua warga lokal sudah diarahkan menuju Puskesmas Kuta II untuk mendapat vaksin Anti rabies (VAR).
Hanya saja, Martini tidak mengetahui nasib dua turis asing yang juga digigit anjing rabies itu. "Dua warga negara asing ini belum kami ketahui," jelas Martini.
3. Anjing Akan Direlokasi
Keberadaan anjing liar di kawasan wisata Legian dan sekitarnya dinilai mengganggu turis yang jalan-jalan. Martini menegaskan, anjing-anjing liar di Legian bakal direlokasi secara bertahap.
Teknis relokasi anjing nantinya dilakukan tim Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. Relokasi anjing liar itu juga bekerja sama dengan Bali Rumah Singgah Satwa (Bali RuSS) yang pernah merelokasi anjing di kawasan Kuta Selatan saat presidensi G20.
Tim menyasar anjing liar di kawasan Pantai Legian dan sekitarnya, kemudian ke jalan-jalan yang ramai dikunjungi pelancong. "Dalam waktu dekat ya. Kami sudah bahas dengan Bidang Keswan Dinas Pertanian Badung," kata Martini.
(nor/gsp)