Sederet Fakta Pembunuhan Perempuan di Kos Denpasar

Round Up

Sederet Fakta Pembunuhan Perempuan di Kos Denpasar

Tim detikBali - detikBali
Senin, 02 Jan 2023 09:16 WIB
Wanita di Denpasar tewas dibunuh saat malam tahun baru di kos Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I Nomor 1, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. (Dok. Polresta Denpasar)
Wanita di Denpasar tewas dibunuh saat malam tahun baru di kos Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I Nomor 1, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. (Dok. Polresta Denpasar)
Denpasar -

Seorang perempuan berinisial AS (26) ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di kamar Griya Sambora, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (31/12/2022) malam. AS diduga dibunuh dengan leher terikat kabel rol.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi menjelaskan, AS ditemukan tewas setelah tukang kunci berhasil membuka pintu kamar kos tersebut. Kepolisian menemukan berbagai barang di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk sejumlah kondom bekas pakai.

"Korban terlihat sudah telentang dalam keadaan telanjang dengan leher terikat kabel rol dan lidah menjulur keluar," kata Sukadi dalam keterangannya kepada detikBali, Minggu (1/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak sederet fakta kematian perempuan di kamar Griya Sambora, Denpasar:

Baru 4 Bulan di Kos Griya Sambora

Petugas kebersihan kos Griya Sambora Ketut Taram mengatakan AS baru menempati kamar kos itu kurang lebih selama empat bulan. Menurut Taram, tidak pernah terjadi masalah selama empat bulan perempuan tersebut kos di Griya Sambora. Menurut Taram, AS merupakan sosok perempuan yang ramah.

ADVERTISEMENT

"Di sini dia kan empat bulan," kata Taram saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu (1/1/2023) sore.

Menurut Taram, pemilik kos Griya Sambora adalah orang asli Pulau Jawa dan kini sudah tinggal di Bali. Namun pemilik kos saat ini sedang liburan di luar negeri.

"Kebetulan owner-nya di sini masih ke luar negeri liburan. Dia berangkat ke luar negeri. Tinggal di Bali dia. Sekarang ke luar negeri liburan. Kalau nggak salah ke Turki," ungkap Taram.

Baru Sebulan Melahirkan

AS yang tewas dibunuh di kamar kos Griya Sambora, Kota Denpasar, Bali, ternyata baru melahirkan. AS diperkirakan melahirkan sekitar sebulan lalu.

"Ya gitu sih dibilang. Ya kurang lebih sebulan," kata petugas kebersihan kos Griya Sambora Ketut Taram saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu (1/1/2023) sore.

Menurut Taram, AS memang sedang hamil ketika pertama kali masuk untuk indekos di Griya Sambora. Namun, ia mengaku tak mengetahui AS sudah berkeluarga atau belum.

Seorang perempuan berinisial AS (26) ditemukan tewas saat malam tahun baru di Kota Denpasar, Bali. Wanita itu tewas di kamar kos Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I, Kecamatan Denpasar Selatan. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)Kos Griya Sambora, Jalan Tukad Batanghari I, Kecamatan Denpasar Selatan. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)

"Ya memang waktu dia ke sini sih dalam keadaan hamil. Sudah kos di sini keadaannya hamil. Kalau itu (sudah berkeluarga atau belum) saya kurang tahu juga," jelasnya.

Meski sempat hamil dan sudah melahirkan, AS tetap tinggal sendirian di kos Jalan Tukad Batanghari I, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar itu. Menurut Taram, ia tidak mengajak anaknya yang sudah lahir ke kos tersebut.

"Anaknya diajak saudara. Dia kan bolak-balik ke anaknya terus di sini. Enggak ada info (saudaranya itu di mana). Saya masalah anaknya di mana, saya nggak tahu," tuturnya.

Kronologi AS Ditemukan Tewas

Taram menceritakan kronologi wanita tersebut ditemukan tewas di dalam kamarnya. Namun Taram mengaku tidak ada di lokasi pada saat kejadian karena sudah pulang kerja sejak sekitar pukul 18.00 Wita.

"Saya cuma petugas kebersihan saja. Kalau kejadian itu saya tidak tahu, karena pukul 18.00 Wita sudah pulang," kata Taram saat ditemui wartawan di kos Griya Sambora, Minggu (1/1/2023) sore.

Taram bercerita, awalnya terdapat dua teman AS terdiri dari perempuan dan laki-laki datang berkunjung ke kos Griya Anyar. Mereka sempat menggedor-gedor pintu kamar AS namun tidak dibuka. Mereka juga telah menelepon AS namun tidak tersambung.

Karena itu, Taram ditelepon seseorang untuk menanyakan kunci kamar cadangan. Waktu itu Taram menjawab tidak ada kunci cadangan. Namun Taram akhirnya diminta segera datang ke kos Griya Sambora. Tiba di lokasi, kamar AS sudah dibuka oleh tukang kunci.

"Karena kebetulan kunci serepnya enggak ada, saya yang disuruh ke sini langsung sama temannya itu. Saya ke sini, pintunya sudah dibuka. Sudah ada tukang kunci yang buka," ungkap Taram.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Taram, tidak ada keributan saat pembunuhan terjadi. Sebab, penghuni kos tidak ada yang tahu ketika pembunuhan berlangsung. Penghuni kos lain tahu setelah mendengar tangisan dari teman korban.

"Kalau ada keributan pasti penghuni kos (di atas) turun (karena) ramai kan. Mereka tahu setelah ramai digedor-gedor, setelah ramai dibuka pintunya. Sudah ramai di sini baru tahu, karena ada yang nangis baru keluar penghuni kos, yang nangis temannya," tutur Taram.

CCTV Akan Dicek Polisi

Akibat terjadi peristiwa pembunuhan itu, closed-circuit television (CCTV) kos Griya Sambora akan dicek oleh kepolisian. Taram mengaku tak mengetahui apakah pelaku pembunuhan terdeteksi atau tidak dalam rekaman CCTV.

"Kalau masalah itu (CCTV) kan sudah di kepolisian yang tahu. Entah ada orang atau bagaimana itu. Sudah dicek sama polisi kemarin," ungkapnya.

Selain mengecek CCTV, polisi juga telah memeriksa beberapa orang. Taram mengaku sebagai salah satu orang yang turut diminta memberikan keterangan oleh polisi.

"Saya sih keterangan begitu saja, saya tukang bersih-bersih saja di sini. Sepengetahuan saja yang saya berikan. Saya di kantor polisi juga ngasih keterangan barusan," kata dia.

HP iPhone AS Hilang

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi menyebut AS ditemukan tewas dengan kepala menghadap ke arah timur dan kaki ke barat. Polisi menemukan handuk warna abu-abu hitam di pinggang dan baju warna hitam di leher korban. Sementara itu ponsel milik korban masih hilang.

"Belum ditemukannya barang-barang milik korban berupa dua buah HP merk Iphone 11, Iphone 6s dan identitas korban," jelas Sukadi.

Sukadi mengungkapkan, dari dugaan pembunuhan ini, Polresta Denpasar telah mendatangi dan melakukan olah TKP. Polresta Denpasar juga telah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) di lokasi kejadian.

"Modus (pelaku) mengikat leher korban dengan kabel rol sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," jelas Sukadi.

Rencana selanjutnya, Polresta Denpasar akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, melakukan visum dan autopsi dan melakukan pengecekan CCTV di seputaran TKP.

Hasil Visum

RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar melakukan visum atau pemeriksaan luar terhadap jenazah wanita di Denpasar yang ditemukan tewas dengan leher terjerat kabel rol pada Sabtu malam (31/12/2022).

Dokter Forensik RSUP Prof Ngoerah, Dr. Ida Bagus Putu Alit, SpFM(k),DFM mengatakan, jenazah wanita tersebut diterima rumah sakit pada Sabtu (31/12/2022) pukul 22.34 Wita.

"Jenazah belum diotopsi dan baru pemeriksaan luar saja. Pada pemeriksaan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher dan tanda mati lemas. Jenazah juga masih belum dikenal," ucap Alit ketika dihubungi detikBali, Minggu (1/1/2023).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Etik dan Hukum RSUP Prof Ngoerah tersebut juga menjelaskan, jenazah wanita tersebut memiliki ciri-ciri, yakni rambut panjang sebahu.

"Sampai hari ini belum ada permintaan otopsi. Persetujuan dari keluarga belum ada. Bila ada permintaan dan persetujuan baru dilakukan otopsi," jelas pria kelahiran Karangasem, 14 Januari 1970 ini.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads