Dramatis! Hujan Deras Tiba-tiba Turun Saat Warga Tarik Kapal Terbakar

Jembrana

Dramatis! Hujan Deras Tiba-tiba Turun Saat Warga Tarik Kapal Terbakar

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 20 Des 2022 23:32 WIB
Suasana saat evakuasi satu dari tiga kapal motor (KM) Tangkap Ikan yang terbakar di Perairan Pengambengan, Negara, Jembrana, Selasa (20/12/2022) malam
Suasana saat evakuasi satu dari tiga kapal motor (KM) Tangkap Ikan yang terbakar di Perairan Pengambengan, Negara, Jembrana, Selasa (20/12/2022) malam. (Foto: I Putu Adi Budiastrawan)
Jembrana -

Proses pemadaman dua dari tiga kapal motor (KM) Tangkap Ikan yang terbakar di Perairan Pengambengan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali oleh nelayan, Selasa (20/12/2022) malam berlangsung dramatis

Terlebih saat para nelayan membantu proses evakuasi dan pemadaman KM Tangkap Ikan sekitar pukul 22.00 WITA. Tiba-tiba hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sekitar lokasi terbakarnya kapal.

Meski diguyur hujan lebat dan angin kencang, proses evakuasi dan pemadaman tetap berlangsung. Sejumlah nelayan dari Desa Pengambengan terus berjibaku melawan kondisi alam yang kurang bersahabat

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mulai (pemadaman) sekitar pukul 20.00 WITA. Kami sudah melakukan usaha penarikan dan pemadaman terhadap dua kapal yang masih terbakar di tengah laut," ungkap Supardi (46) salah seorang nelayan desa setempat yang ikut proses evakuasi kepada detikBali, Selasa (20/12/2022) malam.

Bahkan imbuh Supardi, selain kondisi alam, proses evakuasi juga sempat terkendala akibat jangkar kapal masih berada di dasar laut.

ADVERTISEMENT

"Kami baru bisa menarik satu kapal ke tepi di batu pemecah ombak PPN Pengambengan ini, untuk kapal satunya kita coba padamkan di tengah laut. Selain kami harus mengangkat (jangkar) kapal, api juga terus membesar karena tertiup angin," ungkap Supardi.

Untungnya, meski ada angin kencang, Supardi dan para nelayan lain bersyukur hujan deras turun dan mengguyur sekitar pukul 20.00 Wita, sehingga api segera padam. "Tiba-tiba hujan lebat disertai angin terjadi, diharapkan ini bisa mempercepat pemadaman api," ujarnya.

Meski kapal yang terbakar ini kondisinya sudah tidak dapat digunakan lagi, terpenting dirinya beserta sesama nelayan Desa Pengambengan sudah berusaha melakukan evakuasi dan pemadaman.

"Kami kira tadi akan ada petugas yang melakukan evakuasi, atau memadamkan api, namun tidak dilakukan dan kemungkinan ada alasan lain, sehingga kami bergerak dengan rekan-rekan untuk membantu," papar Supardi.

Sementara itu, nelayan lainnya, Muklis Hadi (51) mengatakan, saat ini dua kapal yang masih terbakar apinya sudah mulai padam akibat hujan lebat. Dirinya juga berterimakasih dengan rekan sesama nelayan yang sudah membantu memadamkan api.

"Ini kan saudara kita yang terkena musibah, kita harus saling membantu, saya sayangkan kenapa pertolongan dari rekan nelayan lain terlambat, ini menjadi pembelajaran kami ke depan agar lebih sigap," tukas Hadi.




(dpra/hsa)

Hide Ads