Kepala Cabang PT. Cilacap Samudra Fishing Tahir Hadad mengungkap kronologi terbakarnya tiga kapal di laut perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana milik PT. Cilacap Samudra Fishing. Kejadian berawal dari kapal Maluku yang baru datang pada Senin 19 Desember 2022.
Kapal Maluku sengaja didatangkan untuk menarik dua kapal lainya, di antaranya kapal Bina Sentosa dan kapal TKF 8 yang ada di perairan Desa Pengambengan yang terparkir sejak Agustus 2022 lalu.
"Kapal Maluku baru datang kemarin, mau bertolak ke Benoa untuk narik dua kapal yang mati ini," ujar Tahir saat ditemui, Selasa (20/12/2022)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kapal Maluku menarik dua kapal ini, tiba-tiba muncul percikan api dan membakar kapal Maluku. Karena terbakar, anak buah kapal langsung berhenti dan langsung buang jangkar.
Apesnya, dua kapal yang ditarik tidak bisa berhenti dan menempel kapal Maluku yang terbakar. "Perkiraan ada korsleting listrik. Namun itu belum dapat dipastikan, masih perkiraan saja," kata Tahir.
Mengenai seluruh ABK dalam kapal tersebut sudah berhasil diselamatkan. Sebanyak 9 orang ABK sudah berhasil dievakuasi oleh kapal JMG 4 ke tempat aman.
"Semua selamat, mungkin seluruh ABK langsung diajak ke benoa," imbuhnya.
Sejak dua Minggu lalu, perusahaan sudah memindahkan lagi kapal ke Pelabuhan Benoa dengan ditarik kapal lain. Sekali menarik langsung dua kapal.
Sisa kapal masih berada di perairan selatan Pengambengan. "Masih separuh yang belum ditarik ke Benoa," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga Kapal Motor (KM) tangkap ikan milik nelayan asal Pelabuhan Benoa terbakar di dekat kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Informasi yang dihimpun detikBali, sebelum terbakar, dua kapal asal Pelabuhan Benoa, Nusa Dua ini sengaja berlabuh sejak Agustus 2022 di sekitar PPN Pengambengan. Kedua kapal nelayan itu dipindah serangkaian pengamanan venue G20 di Nusa Dua beberapa waktu lalu.
"Ini semua memang sudah berbulan-bulan ada di luar wilayah kolam labuh PPN Pengambengan sebelum G20, ada puluhan kapal di sini (Pengambengan)," ungkap salah seorang saksi I Made Parwita (38) ditemui, Selasa (20/12/2022).
(nor/dpra)