Peristiwa terbakarnya tiga kapal motor (KM) tangkap ikan asal Pelabuhan Benoa yang di titip di perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana jadi tontonan warga setempat. Bahkan pedagang keliling juga sudah berdatangan.
Dari pantauan detikBali di lokasi, nampak warga setempat memenuhi batu pemecah ombak di pelabuhan perikanan nusantara (PPN) Pengambengan. Warga penasaran dengan kapal yang terbakar, dan sempat menduga kapal yang terbakar milik nelayan Desa Pengambengan.
"Tadi dapat informasi dari tetangga, bahwa ada kapal yang terbakar di selatan dermaga pengambengan, jadi bergegas ke lokasi bersama istri dan anak," ungkap Imam (43) salah seorang warga, Selasa (20/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam juga mengatakan, dirinya mengira bahwa kapal yang terbakar itu milik Nelayan Desa Pengambengan. Dirinya juga heran terkait adanya peristiwa kapal yang terbakar, lantaran sebelumnya sangat jarang terjadi.
"Ini juga di tengah laut, jarang terjadi kebakaran seperti ini, karena di kapal Nelayan Pengambengan juga jarang menggunakan alat elektronik, paling lampu, tapi selama ini aman-aman saja," ujar Imam.
Salah seorang warga lainnya, Agus Setiawan (27) mengatakan, dirinya penasaran dengan terbakarnya kapal di Pengambengan. "Penasaran saja karena teman yang memberi tahu tadi, saya kira dekat dengan dermaga, ternyata jauh sekali di tengah," paparnya.
Agus juga menjelaskan, peristiwa terbakarnya kapal di perairan Pengambengan sangat jarang, bahkan tidak pernah terjadi. "Dulu sempat ada kebakar, namun itu karena kesalahan nelayan saat mengisi bahan bakar, namun kejadiannya jauh di selat Bali," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, kapal motor (KM) tangkap ikan yang terbakar di laut perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana milik PT. Cilacap Samudra Fishing bertambah menjadi tiga dari sebelumnya dilaporkan dua kapal. Petugas masih membiarkan kebakaran terjadi lantaran belum ada kejelasan terkait keberadaan kapal tersebut.
Dari pantauan detikBali di lokasi, petugas dari kepolisian sudah melakukan pemantauan. Namun belum adanya tindakan yang dilakukan, lantaran posisi kapal di tengah laut, sehingga menyulitkan melakukan pemadaman.
Sebelum terbakar, dua kapal asal Pelabuhan Benoa, Nusa Dua ini sengaja berlabuh sejak Agustus 2022 di sekitar PPN Pengambengan. Kedua kapal nelayan itu dipindah serangkaian pengamanan venue G20 di Nusa Dua beberapa waktu lalu.
"Ini semua memang sudah berbulan-bulan ada di luar wilayah kolam labuh PPN Pengambengan sebelum G20, ada puluhan kapal di sini (Pengambengan)," ungkap salah seorang saksi I Made Parwita (38) ditemui, Selasa (20/12/2022).
(nor/dpra)