Perayaan Malam Tahun Baru 2023 di Denpasar Tanpa Pesta Kembang Api

Perayaan Malam Tahun Baru 2023 di Denpasar Tanpa Pesta Kembang Api

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 19 Des 2022 20:21 WIB
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ketika ditemui di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar pada Kamis (15/12/2022) sore. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Perayaan malam tahun baru 2023 di Kota Denpasar tidak akan diwarnai dengan pesta kembang api. Hal itu berdasarkan hasil rapat dengan perwakilan desa adat di Denpasar yang menolak pelaksanaan pesta kembang api saat malam tahun baru.

"Kami telah melakukan pendahuluan dengan rapat bersama desa adat kemarin dan di desa adat tetap menolak adanya kembang api. Kami juga akan berkoordinasi dengan jajaran Forkopimda terkait hasil rapat desa adat yang menolak melegalkan pelaksanaan kembang api," kata Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara kepada wartawan di Denpasar, Senin (19/12/2022) sore.

Pesta kembang api itu akan digantikan dengan pagelaran seni dan budaya bertajuk "Melepas Matahari" pada 31 Desember 2022. Acara yang melibatkan ribuan seniman itu akan dipusatkan di kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melepas Matahari ini melibatkan seniman dan budayawan yang hampir seribu sekian lebih jumlahnya. Kita akan tambah pertunjukan dengan melibatkan tidak hanya seniman Bali saja, tapi ada Ikawangi dan Minang Saiyo juga akan kita undang dan libatkan untuk Melepas Matahari," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan peniadaan pesta kembang api di Denpasar memperhatikan faktor ketentraman hingga keamanan.

ADVERTISEMENT

"Apalagi kalau dimainkan oleh anak-anak yang di bawah umur. Juga karena beberapa tahun lalu pernah ada kecelakaan, kebakaran dan bahkan sampai ada yang terluka karena terkena petasan kembang api," kata Dewa Rai.

Dewa Rai menambahkan, informasi pelarangan kembang api akan disampaikan oleh bendesa di masing-masing desa adat. Selain itu, keberadaan pedagang kembang api jelang akhir tahun juga turut diawasi.

"Kami akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan Forkompinda, kepolisian dan juga TNI untuk ikut mengawasi karena (kembang api) yang dijual secara bebas takutnya bisa meledak di tangan anak-anak. (Dalam penertiban) Yang susah kan kalau mereka menghidupkan kembang api sembunyi-sembunyi, apalagi yang jauh di pemukiman," imbuhnya.




(iws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads