Puing Berserakan, Warga Kubu Karangasem Tidur di Luar Rumah Usai Gempa

Puing Berserakan, Warga Kubu Karangasem Tidur di Luar Rumah Usai Gempa

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 14 Des 2022 15:17 WIB
Salah seorang warga Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu yang masih bertahan di luar rumah pascagempa mengguncang Karangasem, Selasa (13/12/202). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Salah seorang warga Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu yang masih bertahan di luar rumah pascagempa mengguncang Karangasem, Selasa (13/12/202). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Puing reruntuhan tampak berserakan di beberapa rumah warga Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali. Bangunan rumah dan palinggih milik warga mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan M5.2 (gempa pertama berkekuatan 4.8M, red.) pada Selasa (13/12/2022) sore.

Warga setempat, I Made Sutama (64) mengaku sangat panik saat gempa mengguncang Gumi Lahar. Ia bersama anak dan cucunya yang masih kecil pun memutuskan tidur di luar rumah karena takut gempa susulan terus terjadi, Selasa malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat gempa, saya di dalam rumah sedang santai bersama dengan anak dan cucu. Tiba-tiba terjadi guncangan yang cukup besar sehingga kami bergegas keluar rumah menyelamatkan diri," tutur Sutama kepada detikBali, Rabu (14/12/2022).

Sutama mengaku keluarganya tidak berani masuk ke dalam rumah karena takut rumahnya roboh. Terlebih, gempa menyebabkan tembok rumahnya retak. Genteng berjatuhan, palinggih miliknya juga rusak.

ADVERTISEMENT

"Sejak kemarin sampai sekarang kami belum berani lama-lama di dalam rumah, karena gempa susulan terus terjadi walaupun dengan intensitas kecil. Saya dan cucu beristirahat di luar rumah sampai keadaan benar-benar aman," kata Sutama.

Warga lainnya, Ni Nengah Suciani (39) merasakan ketakutan yang sama akibat gempa kemarin sore. Betapa gemetarnya Suciani saat hendak ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Tiba-tiba, angkul-angkul rumahnya ambruk. Atap rumahnya berjatuhan, tembok warungnya retak parah.

"Angkul-angkul rumah ambruk sehingga sulit untuk keluar ke jalan untuk mencari tempat aman, karena kalau diam di halaman genteng rumah juga pada berjatuhan," kata Suciani.

Suciani menyebut, anaknya yang masih kecil syok dan hingga kini masih trauma. Mereka tidak bisa tidur nyenyak karena beberapa kali diguncang gempa susulan tadi malam.

"Sepertinya untuk nanti malam saya dan keluarga akan kembali tidur di luar dulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, gempa susulan masih terus terjadi sejak gempa pertama berkekuatan M4,8 mengguncang Karangasem pada Selasa (13/12). Tercatat sudah ada 62 kali gempa susulan usai gempa Magnitudo (M) 5.2 berdasarkan data hingga Rabu (14/12/2022) pukul 12.00 Wita.

"Terjadi 62 gempa susulan, magnitudo terbesar M4.6, magnitudo terkecil M1.9," terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali Made Rentin dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Rabu (14/12/2022).




(iws/dpra)

Hide Ads