Terkuak sudah penyebab empat orang sekeluarga yang ditemukan tewas dengan jasad mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Meski keempat jasad tersebut ditemukan secara tidak wajar, tetapi pihak forensik menyebut kematian mereka tersebut masih wajar.
Dilansir dari detikHealth, Dokter Forensik RSCM Universitas Indonesia Ade Firmansyah mengungkap petunjuk soal penyebab kematian dan urutan kematian. Adapun temuan tersebut berdasarkan pemeriksaan menyeluruh luar dan dalam dari keempat jenazah korban.
Rudyanto Gunawan (71) disebut yang pertama meninggal di rumah tersebut. Kemudian disusul Reni Margareta (68), lalu Budiyanto Gunawan (69) dan terakhir Dian Febbyana (42).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat muncul spekulasi yang menyebutkan bahwa para korban diduga meninggal dunia akibat kelaparan. Ada pula dugaan keempat orang tersebut terlibat dalam kegiatan tak wajar seperti sekte tertentu. Namun hal tersebut dipatahkan oleh tim pemeriksa.
Berikut penyebab kematian sekeluarga Kalideres yang dijelaskan tim ahli:
1. Rudyanto Gunawan
Hasil otopsi terhadap Rudyanto menunjukkan terjadi pendarahan di saluran cerna atau infeksi di saluran pencernaan.
"Masih bisa kita temukan adanya gambaran perdarahan saluran cerna dan adanya bukti-bukti yang diduga sebagai infeksi saluran cerna," kata Ade dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
2. Reni Margareta
Adapun Reni meninggal akibat kelainan di payudaranya. Dugaan tersebut sejalan dengan adanya temuan obat kanker payudara.
Dari sisi forensik, tidak ditemukan adanya bahan beracun dari tubuh korban. Namun dari organ hepar (hati), ada kandungan obat-obatan untuk kanker payudara atau Tamoxifen.
"Tapi sekali lagi bahwa Tamoxifen adalah bukan racun, itu adalah obat," jelas Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi.
3. Budiyanto Gunawan
Korban ketiga yakni Budiyanto Gunawan meninggal dunia akibat serangan jantung. Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Patologi Anatomi patologi forensik RS Polri, dr Asri Megaratri Pralebda, SpF.
Hasil otopsi menunjukkan adanya penebalan pembuluh nadi pada jasad Budiyanto. Penebalan tersebut kemudian diindikasikan sebagai serangan jantung.
"Sebab kematian Pak Budiyanto, serangan jantung yang baru atau yang akut," kata Asri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
4. Dian Febbyana
Sementara itu, hasil otopsi terhadap Dian menunjukkan adanya radang paru menahun atau kronis disertai penyakit pernapasan. Dijelaskan Ade, paru-paru Dian memiliki rongga di dalamnya. Dia menyebut biasanya hal ini dialami oleh orang dengan penyakit TBC paru.
"Sedangkan pada Ibu Dian tampak sekali ada makroskopik, yaitu pada saat autopsi dan pada saat kita lakukan pemeriksaan patologi forensik didapatkan bukti yang sangat jelas adanya radang paru yang menahun atau radang paru yang kronis," kata Ade.
Sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan kematian satu keluarga Kalideres ini tergolong kasus rumit. Sejumlah ahli turut dilibatkan untuk mengusut kematian mereka. Tim ahli pun memerlukan waktu untuk meneliti setiap barang bukti yang ditemukan dalam penyidikan ini.
"Mengapa butuh waktu yang lama? Karena kita memang butuh kehati-hatian dan ketelitian karena memang scientific crime investigation membutuhkan analisis yang cermat dan bukti-bukti yang tersedia. Proses ini melibatkan pengumpulan dan analisis investigasi data secara langsung. Karena penyelidikan ini melalui metode ilmiah maka harus melalui proses verifikasi yang ketat," terang Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12/2022), dikutip dari detikNews.
(iws/dpra)