"Sebetulnya sudah ada protap penjagaan mako. Tinggal dipastikan lagi protap itu betul-betul dilaksanakan dengan baik. Tingkatkan kewaspadaan tanpa harus membuat takut masyarakat dan anggota tentunya," kata Kapolres Tabanan AKBP Renefli Dian Candra.
Renefli menyebutkan, pasca insiden bom bunuh diri di Bandung, Jawa Barat, pihaknya memang memperoleh instruksi dari Polda Bali untuk memperkuat pengamanan internal.
"Instruksi pimpinan (Kapolda) memang ada untuk ke polres-polres dan polsek-polsek. Instruksinya dalam bentuk imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan. Kalau TR (telegram rahasia) belum ada," imbuhnya.
Meski tidak ada TR, sambungnya, instruksi yang ada sekarang sudah dilaksanakan dengan melakukan kegiatan pengamanan internal. Terlebih itu sudah menjadi protap.
"Ya instruksinya meningkat kewaspadaan. Memaksimalkan pengawasan orang yang keluar masuk. Baik melalui CCTV maupun pemeriksaan langsung," sebutnya.
Pantauan detikBali, pengamanan di pintu masuk menuju Polres Tabanan bagi masyarakat umum dipusatkan pada akses jalan di timur dua pintu utama. Hal ini sejatinya sudah lama diterapkan.
Akses yang dimanfaatkan saat ini disertai dengan pos penjagaan yang dilengkapi CCTV. Pos itu juga dijaga oleh dua orang personel kepolisian yang dilengkapi senjata laras panjang. Pemeriksaan untuk masyarakat umum yang berencana mengurus dokumen-dokumen kepolisian lebih ditingkatkan.
Renefli menambahkan, seluruh polsek di Tabanan juga telah dilengkapi dengan CCTV untuk memonitor tiap pergerakan orang yang keluar masuk. "Sudah semua (polsek) dilengkapi CCTV," pungkasnya.
Seperti diketahui, bom meledak di Markas Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Usai ledakan yang diduga bom bunuh diri, ditemukan potongan tubuh manusia di lokasi kejadian.
Dilansir dari detikJabar, total ada sembilan orang yang menjadi korban dalam ledakan bom bunuh diri tersebut. Delapan di antaranya polisi dan satu masyarakat sipil. Satu orang anggota polisi yang jadi korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung meninggal dunia.
"Hasil verifikasi di lapangan, benar bahwa ini kejadian yang disebabkan oleh seseorang yang membawa alat peledak yang terjadi di depan polsek, di mana menimbulkan korban saat ini kurang lebih sembilan orang, dan satu orang meninggal," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada awak media di lokasi kejadian, Rabu (7/12/2022).
(iws/hsa)