Kontes Ikan Koi Perdana di Badung, Sedot Ratusan Penghobi dari 49 Kota

Badung

Kontes Ikan Koi Perdana di Badung, Sedot Ratusan Penghobi dari 49 Kota

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Sabtu, 03 Des 2022 13:01 WIB
Penghobi ikan koi dari 49 kota di Indonesia mengikuti kontes ikan koi yang digelar perdana oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Sabtu (3/12/2022).
Penghobi ikan koi dari 49 kota di Indonesia mengikuti kontes ikan koi yang digelar perdana oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Sabtu (3/12/2022). (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Badung -

Ratusan penghobi ikan koi dari 49 kota di Indonesia mengikuti kontes ikan koi yang digelar perdana oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Sabtu (3/12/2022). Ribuan ekor koi yang mengikuti kontes bertajuk "Mangupura Koi Festival" itu dinilai oleh juri dari Asosiasi Pecinta Koi Indonesia.

Sekjen Asosiasi Pecinta Koi Indonesia Sigit Witanto menjelaskan, ikan koi yang sudah memenuhi standar kelayakan untuk dikonteskan biasanya dihargai dengan nilai yang fantastis. Tak ayal, peserta menampilkan beragam koi dengan nilai berkisar puluhan juta rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kalau harga kelas kontes pasti mahal. Di luar bahkan ada yang dinilai ratusan juta. High quality pun belum tentu layak masuk kontes. Berbeda dengan kelas show yang sudah bisa untuk dikonteskan," jelas Sigit.

Adapun parameter koi yang dinilai seperti warna, shining warna, pola, bobot atau ukuran bodi, serta kesehatan ikan. Ikan koi dikelompokkan menjadi dua kelas, yakni show quality dan high quality.

ADVERTISEMENT

Putu Resia, salah satu pecinta koi asal Badung mengaku tertarik memelihara koi karena keindahan warna dan bentuknya. Menurutnya, koi dapat memberi ketenangan kepada pemiliknya lewat pola dan warna tubuh si ikan.

Ada juga tantangan selama menjaga koi agar tetap sehat. Ia mengaku tidak ragu mengeluarkan budget hingga puluhan juta rupiah demi menjalankan hobinya itu.

"Ya saya sendiri di rumah ada yang Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. Untuk harga tidak tentu, tergantung deal kita dengan pembeli. Dilihat dari spesifikasi ikan seperti warna segala macam, ikan kecil bisa harganya tinggi," ungkap Putu.

Ali Muhakim, peserta asal Lombok Timur, NTB datang ke Badung dengan membawa 33 ekor koi beragam jenis. Ia mengaku ikut kontes karena merasa tertantang untuk membuktikan kualitas ikan-ikan yang dimilikinya.

Ali yang juga pembudidaya koi, memiliki ratusan ikan koi di rumahnya. Biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit. Tantangannya juga banyak.

"Ya puluhan juta ada. Paling menantang adalah memelihara koi di saat perubahan cuaca. Ikan rentan sakit dan bagaimana kita menjaga agar tidak mati. Karena ini biayanya besar. Jadi di situ menariknya bagi saya," ungkap Ali.

Kontes ikan koi pertama di Badung itu diharapkan dapat memacu pecinta koi untuk mengembangkan usaha budidaya ikan koi. Sementara itu, di Badung sendiri jumlah pembudidaya koi juga diklaim bertumbuh.

"Kami yakini bakal jadi perputaran ekonomi yang baik. Belum lagi secara pribadi yang hobi ikan koi. Jadi akan terus berputar jual-beli ikan dan lewat kontes ini kami kenalkan," kata Kepala Dinas Perikanan Badung Nyoman Suardana.




(iws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads