Diduga gegara Dupa Menyala, Warung Warga Jembrana Ludes Terbakar

Diduga gegara Dupa Menyala, Warung Warga Jembrana Ludes Terbakar

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 16 Nov 2022 07:25 WIB
Warung milik warga bernama Ni Wayan Kari (64) di Lingkungan Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, ludes terbakar, Rabu (16/11/2022) dini hari.
Warung milik warga bernama Ni Wayan Kari (64) di Lingkungan Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, ludes terbakar, Rabu (16/11/2022) dini hari. (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Warung milik warga bernama Ni Wayan Kari (64) di Lingkungan Sangkaragung, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, ludes terbakar, Rabu (16/11/2022) dini hari. Api diduga berasal dari dupa yang masih menyala dan lupa dimatikan usai pemilik warung sembahyang.

Salah seorang saksi, Ni Luh Supiati (48) menjelaskan, awalnya dirinya beserta suami sedang tidur. Sekitar pukul 00.00 Wita, ia kaget lantaran terdengar ada suara seperti ledakan kecil dari arah selatan. Ia pun terbangun dan bergegas memeriksa sumber suara tersebut.

"Saya melihat api besar dari lubang angin di warung tetangga, sehingga saya bergegas keluar meminta pertolongan kepada warga lain," kata Supiati kepada detikBali, Rabu dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan di lokasi kejadian, warga setempat memadamkan api menggunakan alat seadanya. Terlihat warga yang membantu memadamkan api masih memegang alat untuk memadamkan, seperti ember, selang, bahkan panci.

Selang beberapa saat, petugas Pemadam Kebakaran Jembrana datang ke lokasi kemudian melakukan pemeriksaan guna memastikan api sudah benar-benar padam.

ADVERTISEMENT

Sementara pemilik warung, Ni Wayan Kari mengaku dirinya sempat sembahyang sebelum menutup warungnya. Ia sembahyang sekitar pukul 20.00 Wita dan dupa masih menyala di pelangkiran di dalam warung.

"Ya dupanya masih menyala saya tinggal, biasanya juga begitu apalagi saat hari raya," jelasnya.

Kari mengatakan, saat kejadian dirinya sudah tertidur. Ia dibangunkan oleh anaknya dan memberi kabar bahwa warung miliknya terbakar.

"Banyak barang mudah terbakar di bawah pelangkiran seperti tali plastik, kardus-kardus. Kemungkinan itu terkena percikan api dupa sehingga api cepat membesar," jelasnya.

Disinggung mengenai kerugian akibat kejadian tersebut, Wayan Kari masih belum dapat memastikan. Ia masih syok dan enggan berkomentar.

"Ya sekarang mungkin akan memindahkan pelangkiran dan kalau sembahyang nantinya dupa saya matikan," tandasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads