Pecalang Desa Bualu Antisipasi Ancaman Provokasi Demo G20

KTT G20

Pecalang Desa Bualu Antisipasi Ancaman Provokasi Demo G20

Agus Eka - detikBali
Minggu, 13 Nov 2022 14:04 WIB
Bus listrik yang sedang beroperasi di kawasan ITDC, Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). Bus listrik siap antar jemput tamu menghadiri sejumlah kegiatan KTT G20.
Bus listrik yang sedang beroperasi di kawasan ITDC, Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). Bus listrik siap antar jemput tamu menghadiri sejumlah kegiatan KTT G20. Foto: Agus Eka/detikBali
Badung - Gangguan keamanan jadi ancaman para petugas yang bersiaga di kawasan utama perhelatan KTT G20, 15-16 November 2022, di Nusa Dua, Badung, Bali. Pecalang Desa Bualu Badung mengantisipasi ancaman provokasi demo G20.

Selain ditangani TNI/Polri, urusan keamanan wilayah juga diamanatkan pada satuan pengamanan desa adat seperti Pecalang. Desa adat berperan mengajak warganya meningkatkan kewaspadaan saat berlangsungnya KTT G20. Seperti Desa Adat Bualu, Kelurahan Benoa, Badung, sebagai satu dari sekian desa adat penyangga Kawasan The Nusa Dua atau ITDC.

Pihak desa menyatakan siaga dari aksi provokasi maupun potensi demo. Desa adat sudah memberikan imbauan kepada warga melalui para pecalang di masing-masing banjar, termasuk kepada pemilik usaha fotokopi untuk tidak menerima hal-hal mencurigakan.

"Kami juga pusatkan perhatian di warung-warung dan usaha fotokopi supaya tidak ada orang asing meminta menyalin selebaran-selebaran provokasi untuk demo G20. Dari sana kami saring informasi," kata Bendesa Adat Bualu I Wayan Mudita, Minggu (13/11/2022).

Diakui, pengawasan ketat dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa berulang. Di mana pada pertemuan IMF-World Bank 2018 lalu, terjadi aksi demonstrasi di By Pass Ngurah Rai Nusa Dua, Badung. Bahkan saat itu, pendemo sudah berhasil merangsek dekat ke lokasi acara.

Kata Mudita, pemantauan wilayah oleh pecalang sudah dilakukan sejak 8 November 2022, dan akan menyesuaikan dengan gelaran KTT G20. Ada 50 orang pecalang ikut amankan wilayah Bualu. "Kami juga sudah ikut latihan kesiapan dengan TNI/Polri," tukasnya.

Sementara itu, Polda Bali sebelumnya menegaskan pemerintah tidak melarang masyarakat unjuk rasa saat perhelatan KTT G20 dan memberikan ruang di Lapangan Renon, Denpasar. Hanya saja, Polda Bali ingin rencana demo sebaiknya dipikirkan lebih dulu.

Di sisi lain, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan dalam konferensi pers persiapan G20, Sabtu (12/11/2022), menyebutkan, pengamanan jelang perhelatan di Bali, sudah dipastikan siap dengan seluruh sumber daya. Dengan begitu, puncak G20 pada 15-16 November 2022, diharapkan bisa berjalan aman.

Teknologi keamanan seperti "face recognation" jadi salah satu sistem yang diandalkan tuan rumah. Alat itu langsung bisa mendeteksi identitas orang yang terekam dalam kamera pemantau di bandara, pelabuhan dan tempat strategis lainnya.


(irb/dpra)

Hide Ads