KRI Fatahillah 361 bersandar di Pelabuhan Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kapal milik TNI AL tersebut siaga tempur demi mengamankan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) di perairan Karangasem.
"Selama di Bali, kami membawa sebanyak 118 personil dengan kualifikasi masing-masing sesuai dengan peralatan maupun senjata yang diawaki di kapal KRI Fatahillah 361 ini," kata Komandan KRI Fatahillah 361, Letkol Laut Wirasetya Haprabu, Rabu (9/11/2022).
Selama bersandar di Pelabuhan Tanah Ampo, KRI KRI Fatahillah 361 akan melakukan patroli laut mengingat di jalur ALKI tersebut selama ini cukup ramai dilalui kapal. Jika ada hal-hal yang mencurigakan seperti kapal melakukan manuver berbahaya, maka akan dilakukan tindakan selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hanya ingin memastikan bahwa siapapun nantinya yang lewat harus tetap berada di jalur ALKI. Rencananya kita akan berada di Pelabuhan Tanah Ampo sampai H+3," pungkas Letkol Laut Haprabu.
Sebelumnya, pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, Lantamal V selaku Subsatgas Pam Pelabuhan bersama satuan TNI dan Polri juga telah menempatkan pasukan di Pelabuhan Benoa Bali.
Dansubsatgas Pam Pelabuhan Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo mengatakan Subsatgas Pam Pelabuhan telah menempatkan personel pasukannya di beberapa titik. Yakni di pelabuhan Benoa, Jalur Tol Laut Bali Mandara, dan sektor laut di bawah Landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Selain dari Lanal Denpasar, TNI Angkatan Laut juga akan mengerahkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Pengerahan belasan KRI ini untuk mengamankan pelaksanaan KTT G20 pada sektor perairan.
Dalam pelaksanaannya, Panglima Koarmada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TSNB Hutabarat selaku Komandan Satuan Tugas Laut akan dipercaya menjadi Komando Pengendali Operasi (Kodalops) Pengamanan KTT G20 untuk wilayah perairan Bali. Kasal menyebut Pangkoarmada II mempunyai tugas untuk mengatur kapal perang asing yang akan memasuki wilayah teritorial Indonesia dan Bali pada khusunya.
"Nanti harus dalam satu kendali karena ini wilayah teritorial Indonesia, ya tentunya kita yang akan mengendalikan mereka," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Markas Komando Armada (Koarmada) I beberapa waktu lalu.
(iws/hsa)