.webp)
Pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berlangsung ketat. Warga keluar masuk diperiksa. Pengamanan dilakukan petugas gabungan.
Operasi Puri Agung 2022 mulai dilaksanakan di Pos II (pintu masuk Bali) Pelabuhan Gilimanuk dengan melibatkan 200 orang personel Polres Jembrana. Selain dari kepolisian, pengamanan juga melibatkan Dinas Perhubungan, Satpol PP Jembrana, dan Pecalang Kelurahan Gilimanuk.
"Mulai dari 7 November, Operasi Puri Agung 2022 sudah mulai dilaksanakan dengan melakukan penebalan personel pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk. Sebanyak 200 personel dibagi dua sif untuk menjaga kondisi anggota agar tetap sehat," ujar Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana, Selasa (8/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewa Juliana mengatakan, kondisi cuaca di Pelabuhan Gilimanuk yang berubah-ubah diantisipasi dengan menyiapkan beberapa fasilitas pendukung personel pengamanan. "Kalau siang itu cuacanya panas sekali di sini, dan antisipasi saat hujan tiba, kami juga sudah pasang beberapa tenda, sehingga seluruh personel difasilitasi," terangnya.
Selain fasilitas tersebut, lanjut Dewa Juliana, untuk pelaksanaan Operasi Puri Agung 2022 hingga sepuluh hari ke depan, pihaknya mengantisipasi kesehatan personel, salah satunya dengan tetap memberikan vitamin dari pusat.
"Dokpol kami juga siagakan di sini, dan bekerja sama dengan Puskesmas II Gilimanuk. Berhubung pelaksanaan pengamanan lebih dari seminggu, jangan sampai personel kami di sini sakit, kami jaga kesehatan mereka," tegasnya.
Selain bertugas, lanjut Dewa Juliana, anggota yang istirahat juga sesekali menghibur rekan lainnya dengan bercanda gurau menghilangkan rasa lelah. "Anggota kemarin malam itu sempat kami lihat saling memijat rekan sejawatnya. Bahkan ada yang sembari bernyanyi-nyanyi untuk menghilangkan kantuk di malam hari," urainya.
Dewa Juliana pun melakukan pola-pola pemeriksaan yang sifatnya bergantian. "Dari sejumlah petugas tersebut, dua jam sekali mereka bergantian beristirahat, baik istirahat makan maupun bersih diri. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan juga ada jeda sekitar 15 menit sekali, sehingga ada kesempatan istirahat," katanya.
Disinggung mengenai pelaksanaan pengamanan, menurut Dewa Juliana, sejauh ini masih berjalan kondusif, warga tetap mengikuti seluruh arahan petugas. "Sejauh ini masih berjalan lancar, dan belum ada temuan menonjol, mudah-mudahan hingga berakhirnya G20 situasi di Bali, khususnya Jembrana tetap kondusif," imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Polres Jembrana, I Ketut Adrama menceritakan, sebelum melakukan tugas pengamanan, ia mengaku mempersiapkan diri dengan meminum jamu serta suntik vitamin C.
"Kebetulan di rumah ada ayam kampung yang bertelur, kemarin itu kuning telurnya saya minum dicampur madu untuk stamina, selain itu siapkan jaket tambahan karena saat malam lumayan dingin," jelasnya.
Selain ramuan jamu buatan istri, lanjut Adrama, di pelabuhan juga sering meminum susu telor madu jahe (STMJ). "Selain dapat menjaga stamina, STMJ juga dapat menghangatkan badan," tandasnya.
Dari pantauan di lokasi, situasi pengamanan dilakukan kepada seluruh warga masuk Bali tanpa terkecuali. Petugas keamanan juga terlihat bergantian melakukan pemeriksaan, baik menggunakan mirror detector dan metal detector. Panasnya terik matahari tidak menjadi persoalan dalam menjalankan tugas memeriksa arus masuk Pulau Dewata.
(irb/hsa)
