218 Sekolah di Densel Belajar Daring Mulai 12-17 November 2022

Road to G20

218 Sekolah di Densel Belajar Daring Mulai 12-17 November 2022

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 06 Nov 2022 19:04 WIB
Siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan fasilitas wifi gratis di perpustakaan desa.
Ilustrasi siswa belajar (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Denpasar - Sebanyak 218 sekolah di Denpasar Selatan (Densel) akan menerapkan pembelajaran secara daring atau online dari 12-17 November 2022. Hal ini menyusul adanya Surat Edaran (SE) Nomor: 35425/SEKRET/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Rangka Penyelenggaraan Presidensi G20 yang dikeluarkan Gubernur Bali Wayan Koster pada Selasa (25/10/2022) lalu.

"Dari 218 sekolah terdiri dari 79 TK atau PAUD, 21 kelompok bermain, 4 tempat penitipan anak, 1 pusat kegiatan masyarakat, lalu 70 SD negeri dan swasta, 23 SMP negeri dan swasta, 10 SMA, 8 SMK, dan 1 SLB," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama kepada detikBali, Minggu (6/11/2022).

Beberapa nama sekolah yang masuk dalam melaksanakan pembelajaran daring tersebut di antaranya SD Al Azhar Syifa Budi Bali, SD Wahidiyah Denpasar, SMP CHIS Denpasar, hingga SMP Wisata Sanur.

Wiratama menjelaskan, tujuan pembelajaran daring tersebut sebagai salah satu upaya dalam mendukung kelancaran KTT G20. Pembelajaran daring, kata dia, diharapkan dapat mengurangi mobilitas masyarakat sekaligus mengurangi kemacetan di jalan.

"(Untuk persiapan belajar daring) Kami sudah siap, sekolah pun juga sudah siap karena semasa COVID-19 juga sudah pernah melaksanakan pembelajaran secara daring," imbuhnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Bali menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat selama G20. Sekolah dan universitas di wilayah Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, dan Kecamatan Denpasar Selatan, melaksanakan belajar daring pada 12-17 November 2022.

Pembatasan kegiatan masyarakat tidak hanya diperuntukkan sekolah dan universitas, melainkan juga kegiatan perkantoran di wilayah tersebut dilaksanakan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Selain itu, pembatasan juga dilakukan terhadap kegiatan upacara adat dan keagamaan, kecuali fasilitas kesehatan.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa wilayah dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan rangkaian pertemuan Presidensi G-20 berlangsung lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses.

"Kami permaklumkan kepada warga yang tinggal atau beraktivitas di wilayah tersebut, dan berharap kepada seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama mendukung kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan pertemuan Presidensi G20 demi nama baik Indonesia, khususnya Bali," kata Dewa Indra dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).




(iws/hsa)

Hide Ads