Belakangan viral jalur di pematang sawah kawasan Canggu yang berbatasan dengan Umalas, Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali digunakan oleh para pengendara motor baik lokal maupun asing. Pantauan detikBali di lokasi, Sabtu (5/11/2022), tidak hanya warga lokal, namun turis asing pun nekat melewati jalan di tengah sawah itu.
Disebut-sebut banyak yang melalui jalan ini untuk menghindari kemacetan jalan di jalur utama Jalan Pantai Berawa. Menurut warga jalur ini merupakan akses terpendek (shortcut) dari Umalas menuju Subak Sari, Berawa.
Diperkirakan jalur ini lebarnya tidak lebih dari satu meter dengan panjang kurang lebih hanya 500 meter. Kondisi jalan di jalur ini hanya diaspal dengan sederhana.
Jika masuk dari Kawasan Subak Sari, Berawa jalan masuk cukup lebar namun kemudian menyempit dan hanya cukup untuk satu pengendara. Untuk melintasi jalur ini, para pengendara juga harus berhati-hati.
Jalan aspal hanya cukup satu motor, jadi ketika berpapasan otomatis harus ada yang mengalah. Tingginya jarak dari jalur jalan aspal ke tanah cukup tinggi.
Salah langkah sedikit saja, pengendara akan terjebak kemacetan di jalur ini. Atau malah masuk jatuh ke sawah, yang ada di sepanjang jalur tersebut.
Jika masuk dari Umalas, Kerobokan jalur yang semula bagus dan bisa untuk mobil. Namun kemudian jalan akan buntu untuk mobil karena dilarang melintas.
Di depan jembatan terpampang pengumuman sederhana untuk mobil bertuliskan "Stop mobil di depan jalan sempit".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
I Wayan Roja (80) warga Umalas, Kerobokan mengungkap dirinya sering melewati jalur ini dengan sepeda tuanya. Ia saat ditemui detikBali hendak menemui anaknya yang kini tinggal di Batu Belig.
Ia mengaku cuek dengan banyaknya pengendara motor sementara ia hanya dengan sepedanya.
"Ya (kalau jalan) nanjak ya saya turun, saya tuntun jalan kaki " katanya.
Jalur ini disebutnya tidak punya nama, namun sudah ada sejak dahulu dan dahulu kala belum diaspal.
"Jalur ini namanya belum ada tapi yang mengaspal ya warga Tunon," katanya.
Ia mengaku tidak masalah dengan pengendara motor lainnya, hanya saja kalau sampai macet ia tidak bisa lewat. Tidak sedikit, kata Roja banyak jatuh di jalan tersebut.
"Harapan saya jalan di sini diperbaiki dibuat lebih lebar agar sedikit yang jatuh," pinta Roja.
Sementara, Arif Zaenal (29) warga Denpasar yang bekerja sebagai driver ojek online menyebut bahwa perlu kesabaran ekstra untuk melewati jalur tersebut. Arif juga mengakui banyak ojek online lainnya yang memanfaatkan jalur shortcut ini.
"Soalnya dekat banget dan kita tidak perlu memutar kan jauh apalagi kena macet," ungkap Arif.
Jika Arif mendapat orderan dari wilayah Berawa, Batu Belig, dan Canggu, otomatis dia mencari jalur alternatif yang dapat mempersingkat waktu. Ia kemudian mengeluhkan bahwa di Canggu sudah sangat over kendaraan lantaran tingginya minat turis dan warga yang ke Canggu.
"Canggu sudah penuh, banyak orang ke sana. Ya mudah-mudahan diberi solusi kalau untuk diperbaiki nggak tau, harapan saya sih direkayasa, waktu yang kemarin ini menurut saya tidak berpengaruh," tandas Arif.
(nor/hsa)