Sebanyak 3 bunga bangkai suweg ditemukan tumbuh di area Toga Land milik Universitas Bali Internasional, di Jalan Gang Jeruk, Tonja, Denpasar, Bali. Bunga bangkai itu pertama kali ditemukan oleh salah satu pegawai cleaning service (CS) kampus tersebut bernama Nyoman Agustini (45).
Agustini menuturkan, tanaman tersebut pertama kali ditemukan pada Kamis (27/10/2022) pagi. Ketika itu, ia hendak buang sampah di belakang padmasana kampus tersebut. Bunga bangkai itu dia temukan saat dikerumuni lalat.
"Saya pikir kok tanaman itu mirip dengan yang ada di buku-buku zaman sekolah dulu. Waktu itu juga langsung saya videokan," kata Agustini, Senin (31/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian menceritakan penemuan bunga bangkai tersebut kepada anaknya. Oleh anaknya, ia diminta mem-posting video tersebut ke media sosial.
"Waktu saya temukan itu memang banyak lalat, entah itu karena banyak sampah atau bagaimana. Tapi, waktu saya dekati tanamannya tidak ada bau bangkai," aku perempuan yang telah bekerja selama 4 tahun ini.
Sementara itu, Koordinator Program Studi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional, Ida Ayu Manik Partha Sutema (37) menjelaskan, bunga bangkai tersebut merupakan bunga bangkai jenis suweg. Bunga tersebut memiliki nama ilmiah Amorphophallus Peoniifolius.
![]() |
Menurutnya, bunga bangkai tersebut sebelumnya pada tahun 2020 juga pernah tumbuh di tempat yang sama. Hanya saja hanya bertahan kurang lebih 5 hari.
"Rencananya ini akan kami publikasikan untuk daerah Tonja Denpasar. Kami kan menemukan ini di Universitas Bali Internasional jadi kami akan publikasikan dalam bentuk analisis vegetasi Amorphophallus Paeoniifolius. Kemungkinan juga akan dikonservasi karena tumbuhnya kan sering (di tempat tersebut)," ungkapnya.
Ayu menjelaskan, bunga bangkai tersebut termasuk tanaman langka. Menurutnya, bunga itu hanya mengeluarkan bau pada malam hari saja. Aromanya hanya tercium sampai radius 1 meter. Saat ini pihaknya tengah mendiskusikan terkait cara menjaga tanaman tersebut agar terus hidup.
Sementara itu, Wakil Rektor II Universitas Bali Internasional, Lanang Rudiarta (75) menjelaskan, bunga bangkai tersebut akan dijadikan sebagai salah satu bahan pembelajaran bagi mahasiswa.
"Ini bagus sebagai pembelajaran bagi mahasiswa. Kami juga akan mempelajari bagaimana bunga ini bisa tumbuh di sini dan akan diteliti juga apakah ada khasiat obat dan sebagainya," kata Lanang.
(iws/hsa)