Pengaruh Anies-Niluh Djelantik terhadap Nasdem, Ini Kata Pengamat

Pengaruh Anies-Niluh Djelantik terhadap Nasdem, Ini Kata Pengamat

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 29 Okt 2022 20:51 WIB
Pengamat Politik I Nyoman Subanda
Pengamat Politik I Nyoman Subanda. Foto: Istimewa
Denpasar -

Pengamat politik I Nyoman Subanda memperkirakan efek hengkangnya Niluh Djelantik dari Partai NasDem pasca pendeklarasian Anies Baswedan sebagai calon presiden akan tetap ada pada 2024. Khususnya di wilayah pemilihan Bali.

Meski pengurus pusat NasDem telah mengklaim pengaruh mundurnya Niluh Djelantik dan tiga pengurus lainnya tidak akan berpengaruh signifikan pada Pemilu 2024.

"NasDem sendiri sudah menyatakan itu tidak ada pengaruhnya. Justru magnetnya Anies jauh lebih besar. Tapi itu hanya bisa dibuktikan nanti pada 2024," kata Subanda, Sabtu (29/10/2022).

Bersamaan dengan klaim itu, NasDem juga menyebutkan pasca pendeklarasian Anies Baswedan sebagai capres justru ada sekitar 18 ribu orang masuk sebagai anggota dan kader.

"Dan diklaim makin banyak," ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Undiknas ini.

Artinya, sambung Subanda, dari versi NasDem, mundurnya Niluh Djelantik tidak memberi dampak signifikan.

"Dan jelas disampaikan bahwa kontribusinya selama ini tidak ada. Ini versi pengurus pusatnya NasDem," sebutnya.

Namun, sambungnya, kalau di Bali, berdasarkan beberapa pengalaman Pemilu sebelumnya, ketika calon presidennya terafiliasi atau berkoalisi dengan partai-partai yang di dalamnya ada ormas-ormas dengan identitas keagamaan, pemilih di Bali tentu tidak di sana.

"Kecenderungan (memilih partai dan sosok capres) nasionalis, menjaga heterogenitas, dan multikultural," ujarnya.

Menurutnya, bila Anies Baswedan tetap pada manuver politik yang terafiliasi dengan ormas atau kelompok yang kuat dengan politik identitas, pemilih di Bali tidak akan ada di partai tersebut.

"Dalam konteks ini, tentu akan berpengaruh terhadap konstituen NasDem di Bali," jelasnya.

Di sisi lain, perjalanan Niluh Djelantik selama ini ia lihat sebagai sosok sentral. Tapi ia melihatnya bukan karena partai politik.

"Saya lihat dia lebih ke tokoh pergerakan. Di mana-mana, kalau lihat statement-nya, ketika ada orang yang dimarjinalkan, ketika ada orang yang dizalimi, kalau ada arogansi, di situ ada Niluh Djelantik. Pasnya tokoh pergerakan," sebutnya.

Karena itu, ia melihat dengan kiprahnya itu, Niluh Djelantik, banyak didekati partai politik untuk mengajaknya bergabung.

"Banyak yang bilang Niluh Djelantik itu salah satu vote getter. Pasti punya pengikut. Karena banyak main di media sosial. Kalau itu menjadi salah satu indikatornya," pungkasnya.

Simak video 'Siap Dampingi Anies, AHY: Demokrat-Nasdem-PKS Tanpa Syarat':

[Gambas:Video 20detik]



(nor/hsa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT