Tak Hanya Obat Sirup, Cemaran Etilen Berpotensi Ditemukan pada Vape!

Tak Hanya Obat Sirup, Cemaran Etilen Berpotensi Ditemukan pada Vape!

Tim detikHealth - detikBali
Sabtu, 29 Okt 2022 09:18 WIB
Ilustrasi Vape
Ilustrasi vape. Foto: (iStock)
Bali -

Obat sirup yang mengandung cemaran dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) menjadi perbincangan usai merebaknya kasus gagal ginjal akut. Belakangan, cemaran DEG dan EG juga berpotensi ditemukan pada rokok elektrik atau vape.

Dilansir dari detikHealth, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Griffith University Australia Dicky Budiman menyorot kemungkinan adanya DEG di vape atau rokok elektronik. Ia pun meminta pemerintah untuk menganalisis temuan cemaran DEG dan EG di produk lain, selain obat sirup.

Dicky mengutip beberapa jurnal soal temuan DEG pada vape yang kerap teridentifikasi mengandung zat pelarut polietilen glikol. Misalnya, dalam jurnal NIH (National Institute of Health), para ahli menganalisis 42 model dari 14 merek cairan isi ulang vape atau rokok elektronik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemukan adanya dietilen glikol hingga etilen glikol. Meskipun masih berada dalam batas yang diizinkan untuk produk makanan dan farmasi, para peneliti khawatir lantaran senyawa tersebut berpotensi beracun.

"Vape yang umumnya beredar di pasaran itu mengandung polietilen glikol. Artinya, zat pelarut itu bukan hanya ada di obat sirup, tetapi juga di vape atau rokok elektrik," terang Dicky, Sabtu (29/10/2022) dikutip dari detikHealth.

"Kalau polietilen glikol yang ada di vape terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol, sama seperti cemaran yang ditemukan di obat sirup, maka vape pun punya risiko berbahaya termasuk sebabkan gangguan ginjal akut," lanjut dia.

Dijelaskan, cemaran EG maupun DEG juga bisa masuk ke tubuh ketika terhirup, bukan hanya dikonsumsi, seperti meminum obat sirup.

Oleh karena itulah, Dicky menyebut pentingnya pengawasan berkala dilakukan pemerintah untuk melihat kemungkinan cemaran EG dan DEG di banyak produk, tidak hanya obat sirup. Laporan kasus gagal ginjal akut yang diduga kuat akibat EG dan DEG disebutnya menjadi momentum untuk meningkatkan pengujian.

"Ini yang artinya sekali lagi produk-produk yang ada di masyarakat menjadi kewajiban pemerintah untuk terus memantau, tidak dilepas begitu saja, memantau berkala," lanjut Dicky.

"Yang akan melihat kadar kualitas keamanan dari produk yang ada termasuk vape ini, apalagi ini bicara potensi bukan hanya jangka pendek tapi juga tentu jangka panjang," kata dia.




(iws/hsa)

Hide Ads