Siswa di Karangasem, Bali, terpaksa harus melewati jurang dan menyeberangi sungai untuk pergi sekolah. Jalan yang biasa mereka lewati jebol diterjang banjir bandang.
Akses jalan Banyu Campah-Kebung, Kecamatan Sidemen, Karangasem, jebol dan belum bisa dilewati. Tak hanya siswa, petani dan warga juga harus berjalan kaki dan menyeberang sungai untuk beraktivitas.
Salah satu siswa, Ni Ketut Adnyani (15) berjalan kaki dan menyeberangi sungat untuk berangkat ke sekolah. Beruntung air sungai surut sehingga bisa dilewati, jika air besar mereka tidak bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menyeberangi sungai, ia harus berjalan sekitar setengah kilometer lagi untuk menuju rumah temannya. Kemudian mereka bersama-sama berangkat ke sekolah.
"Setelah melewati sungai, saya kembali jalan kaki sekitar 500 meter menuju rumah teman di wilayah Banyu Campah, nebeng pergi ke sekolah," kata Adnyani, siswi kelas IX SMPN 1 Sidemen yang tinggal di Banjar Dinas Celetiga itu.
Ia mengaku banyak siswa lain yang juga menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah. Beberapa ada yang diantar orang tuanya, kemudian turun di jalan jebol dan melanjutkan jalan kaki.
Sebelum menyeberangi sungai, para siswa harus turun melewati jurang setinggi kurang lebih 4 meter dan kembali naik mengikuti jalan. Pantauan detikBali, tangga darurat sudah dibangun secara swadaya. Karena medan jalan licin, para siswa itu harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset.
Begitu juga I Ketut Dangin (50), petani asal Banjar Dinas Celetiga, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen. Sejak akses jalan Banyu Campah-Kebung jebol, ia terpaksa lewat sungai untuk pergi ke sawah.
"Sejak jalannya jebol, setiap hari saya harus menyeberangi sungai untuk pergi ke sawah. Beruntung saat ini airnya sedang surut. Kalau airnya besar ya terpaksa cari jalan alternatif yang jaraknya sekitar empat kali lipat jauhnya," kata Dangin.
Perbekel Desa Telaga Tawang, I Komang Muja Arsana menyebut pihaknya segera mencarikan solusi dengan membuat jembatan darurat di jalan jebol. Minimal, warga bisa lewat menggunakan sepeda motor.
"Tetap harus kami rapatkan dulu dengan para tokoh masyarakat untuk berkoordinasi terkait rencana tersebut. Jika disetujui, kami akan langsung bangun," kata Muja Arsana.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR dan Perkim Kabupaten Karangasem I Wayan Surata Jaya mengaku perbaikan ruas jalan Banyu Campah-Kebung belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Meski begitu, ia berjanji mengupayakan agar jalan sudah diperbaiki pada awal 2023 mendatang.
"Rencananya akan diperbaiki di awal tahun 2023 mendatang dengan menggunakan dana APBD. Semoga saja secepatnya dapat terwujud," kata Surata Jaya.
(irb/hsa)