Jalan Jebol, Siswa Seberangi Sungai Demi Rayakan Saraswati di Sekolah

Jalan Jebol, Siswa Seberangi Sungai Demi Rayakan Saraswati di Sekolah

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 22 Okt 2022 14:02 WIB
Sejumlah siswa dan warga menyeberangi sungai lantaran akses jalan Banyu Campah-Kebung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, jebol. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Sejumlah siswa dan warga terpaksa jalan kaki dan menyeberangi sungai lantaran akses jalan Banyu Campah-Kebung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, jebol. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Akses jalan Banyu Campah-Kebung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali, jebol akibat banjir bandang awal pekan lalu. Akibatnya, sejumlah siswa, petani, maupun warga setempat terpaksa berjalan kaki dan menyeberangi sungai agar bisa lewat.

Ni Ketut Adnyani (15) adalah salah satu siswa yang berjalan kaki dan menyeberangi sungai saat hendak berangkat sekolah untuk merayakan Hari Raya Saraswati, Sabtu (22/10/2022). Menggunakan pakaian adat Bali, ia berjalan hati-hati agar tidak terpeleset. Beruntung, air sungai sedang surut.

Setelah menyeberangi sungai, ia harus berjalan sekitar setengah kilometer lagi untuk menuju rumah temannya. Mereka kemudian bersama-sama berangkat ke sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah melewati sungai, saya kembali jalan kaki sekitar 500 meter menuju rumah teman di wilayah Banyu Campah, nebeng pergi ke sekolah," kata Adnyani siswi kelas IX SMPN 1 Sidemen yang tinggal di Banjar Dinas Celetiga itu.

Tak sendiri, Adnyani menyebut cukup banyak siswa yang menyeberangi sungai tersebut untuk pergi ke sekolah. Ada juga yang dari rumah diantar oleh orang tuanya, lalu turun di jalan yang jebol. Selanjutnya mereka jalan kaki melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan menyeberangi sungai.

ADVERTISEMENT

Untuk bisa menyeberangi sungai tersebut, mereka harus turun melewati jurang setinggi kurang lebih 4 meter dan kembali naik mengikuti jalan. Pantauan detikBali, tangga darurat juga sudah dibangun secara swadaya oleh warga sekitar. Mereka perlu hati-hati agar tidak terpeleset karena medan yang licin.

Hal yang sama dilakukan oleh I Ketut Dangin (50), seorang petani asal Banjar Dinas Celetiga, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Sejak akses jalan Banyu Campah-Kebung jebol, ia terpaksa turun ke sungai agar bisa lewat ke wilayah Banyu Campah.

"Sejak jalannya jebol, setiap hari saya harus menyeberangi sungai untuk pergi ke sawah. Beruntung saat ini airnya sedang surut. Kalau airnya besar ya terpaksa cari jalan alternatif yang jaraknya sekitar empat kali lipat jauhnya," kata Dangin.

Perbekel Desa Telaga Tawang, I Komang Muja Arsana menyebut pihaknya segera mencarikan solusi dengan membuat jembatan darurat pada akses jalan yang jebol. Minimal, kata dia, warga bisa lewat menggunakan sepeda motor.

"Tetap harus kami rapatkan dulu dengan para tokoh masyarakat untuk berkoordinasi terkait rencana tersebut. Jika disetujui, kami akan langsung bangun," kata Muja Arsana.

Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR dan Perkim Kabupaten Karangasem I Wayan Surata Jaya mengaku perbaikan ruas jalan Banyu Campah-Kebung sepertinya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Meski begitu, ia berjanji mengupayakan agar jalan sudah diperbaiki pada awal 2023 mendatang.

"Rencananya akan diperbaiki di awal tahun 2023 mendatang dengan menggunakan dana APBD. Semoga saja secepatnya dapat terwujud," kata Surata Jaya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads