Bocah 7 Tahun di Buleleng Meninggal Usai Digigit Anjing Tetangga

Kasus Rabies Buleleng

Bocah 7 Tahun di Buleleng Meninggal Usai Digigit Anjing Tetangga

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 20 Okt 2022 15:25 WIB
ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Buleleng -

Kasus gigitan anjing terduga positif rabies kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kali ini, seorang bocah perempuan berusia 7 tahun berinial PAM asal Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng meninggal dunia dengan status suspect rabies.

Sebelum meninggal, korban ternyata memiliki riwayat pernah digigit anjing peliharaan milik tetangganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto mengatakan, korban dinyatakan meninggal dunia, pada Rabu (12/10/2022) sekitar pukul 10.10 Wita di IGD Rumah Sakit Umum (RSU) Paramasidhi Singaraja.

Korban meninggal hanya berselang kurang dari 5 jam usai dibawa ke RS sekitar pukul 05.30 Wita.

Dari ciri-ciri sebelum meninggal, Sucipto menyebut korban sempat mengalami keluhan panas, kejang, tidak mampu menelan air, mengeluarkan air liur, hingga mengalami mual dan muntah, sejak Selasa (11/10/2022).

"Pasien dinyatakan meninggal dunia dengan status suspect rabies dengan gejala khas takut air, kejang dan hipersalivasi," kata Kepala Diskes Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto Kamis (20/10/2022).

Berdasarkan informasi yang diterima pihak RS, Sucipto menjelaskan korban sempat digigit anjing peliharaan milik tetangganya, pada tanggal 19 September 2022.

"Korban saat itu sedang bermain dan memberi makan anjing tetangganya. Anjingnya tidak mau dan malah menggigit kaki korban, lalu mencakar wajah korban tepatnya pada bagian bawah mata kiri. Luka korban sempat dicuci dan diberi alkohol di rumahnya,"ungkap Sucipto

Ditambahkan Sucipto, meski sempat digigit, namun pihak orang tua korban tidak melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan medis.

"2 hari setelah korban digigit, anjingnya mati dan dikubur. Keluarga pasien juga sudah mengetahui anjing tersebut mati, tetapi tetap tidak membawa pasien ke Puskesmas. Keluarga mengaku masih sibuk dengan upacara pengabenan dan pasien juga tidak mengalami keluhan berarti," jelasnya.




(dpra/hsa)

Hide Ads