Peringatan Tragedi Bom Bali I kini memasuki tahun ke-20. Sehari sebelum peringatan, sejumlah keluarga dan kerabat korban Bom Bali I sudah berdatangan ke Monumen Ground Zero di Jalan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/10/2022). Puncak peringatan detik-detik Bom Bali I akan digelar hari ini, Rabu (12/10/2022) yang di antaranya ditandai dengan peniupan sangkakala.
Informasi yang dihimpun detikBali dari Humas Polda Bali, peringatan Bom Bali I di Ground Zero akan dimulai pukul 22.47 Wita. Acara diawali dengan pemutaran film pendek peristiwa Bom Bali I yang dilanjutkan dengan menyalakan lilin oleh seluruh tamu undangan.
Setelah itu, acara hening akan diiringi dengan peniupan 3 sangkakala dari Korsik Yanma Mabes Polri. Peringatan Bom Bali I nantinya diakhiri dengan peletakan bunga mawar dan doa bersama lintas agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain acara di Ground Zero, peringatan Bom Bali I juga digelar di Hotel Merusaka, kawasan ITDC Nusa Dua pada pagi harinya. Kegiatan ini menurut rencana akan dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Purnawirawan Perwira Tinggi Polri Goris Mere dan Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Densus 88, BNPT, hingga Yenny Wahid.
"Acara akan dimulai pagi sejak pukul 07.00 di Hotel Merusaka, kawasan ITDC Nusa Dua. Nantinya akan digelar pelepasan 6 ekor penyu, 60 ekor tukik, dan 100 ekor burung merpati," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Selasa (11/10/2022).
Kilas Balik Bom Bali I
Dua dekade silam, tepatnya 12 Oktober 2002, bom meledak di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita. Sebanyak 202 orang tewas dan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan akibat tragedi di malam kelabu itu.
Sekitar 10 menit berselang, ledakan ketiga kembali mengguncang Bali. Pada pukul 23.15 Wita, bom meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Dilansir dari detikNews, pada 16 Oktober 2002, Polda Bali mulai melakukan pemeriksaan terhadap saksi kasus terorisme. Lebih dari 50 orang telah dimintai keterangan di Polda Bali. Untuk membantu Polri, Tim Forensik Australia (asal kebanyakan turis yang menjadi korban) ikut diterjunkan untuk identifikasi jenazah.
![]() |
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom di Paddy's Pub berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg. Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg.
Pada 30 Oktober, titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa wajah tersangka pengebom itu dipublikasikan. Polisi kemudian berhasil mengantongi identitas para pelaku pada 4 November 2002. Tak cuma itu, polisi juga mengklaim telah mengetahui persembunyian para tersangka. Mereka tidak tinggal bersama namun masih di Indonesia.
Satu tersangka kunci yakni Amrozi bin Nurhasyim berhasil ditangkap di rumahnya di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur, pada 5 November 2002. Menyusul dengan penangkapan Amrozi, pada 6 November 2002 10 orang yang diduga ikut terlibat dalam pengeboman ditangkap di sejumlah tempat di Pulau Jawa.
Peran Masing-masing Pelaku Bom Bali I
Amrozi membeberkan lima orang yang menjadi tim inti peledakan. Mereka adalah Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy's. Sementara M Gufron dan Mubarok menjadi orang yang membantu mempersiapkan peledakan. Polisi pun memburu Muhammad Gufron (kakak Amrozi), Ali Imron (adik Amrozi), dan Ari Fauzi (saudara lain dari ibu kandung Amrozi).
Kakak tiri Amrozi, Tafsir. Tafsir dianggap tahu seluk-beluk mobil Mitsubishi L-300 dan meminjamkan rumahnya untuk dipakai Amrozi sebagai bengkel.
Pada 11 November 2002, tim gabungan menangkap Qomaruddin, petugas kehutanan yang juga teman dekat Amrozi di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan. Qomaruddin diduga ikut membantu meracik bahan peledak untuk dijadikan bom.
Selain itu, Imam Samudra, Idris dan Dulmatin diduga merupakan peracik bom Bali I. Bersama Ali Imron, Umar alias Wayan, dan Umar alias Patek, mereka pun ditetapkan sebagai tersangka.
Para pelaku bom Bali telah dijatuhi vonis atas perbuatan mereka. Tersangka utama, Amrozi, Imam Samudra, Ali Gufron divonis mati. Pada 9 November 2008, Amrozi cs dieksekusi mati di Nusakambangan.
(iws/hsa)