Pawai Telur Hias-Berselawat Warnai Perayaan Maulid Nabi di Tabanan

Pawai Telur Hias-Berselawat Warnai Perayaan Maulid Nabi di Tabanan

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 09 Okt 2022 21:55 WIB
Pembacaan selawat dalam rangkaian perayaan Maulid Nabi di Masjid Agung Al Mujahidin, Tabanan, Bali, Minggu (9/10/2022) sore.
Pembacaan selawat dalam rangkaian perayaan Maulid Nabi di Masjid Agung Al Mujahidin, Tabanan, Bali, Minggu (9/10/2022) sore. Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali
Tabanan -

Pawai telur hias dan berselawat mewarnai perayaan Maulid Nabi 1444 Hijriah yang digelar di Masjid Agung Al Mujahidin, Tabanan, Bali, Minggu (9/10/2022). Pawai tersebut berlangsung selepas Asar. Kegiatan yang diikuti anak-anak tersebut mengawali rangkaian perayaan Maulid Nabi di sana.

"Tahun ini kami hanya melaksanakan beberapa kegiatan pokok. Pawai telur hias salah satunya," jelas Ketua Yayasan Masjid Agung Al Mujahidin, Tabanan, M Jaya Rahmat.

Kegiatan pokok berikutnya, yakni pembacaan selawat oleh kelompok Hadrah Al Hijaz. Pembacaan selawat ini dilakukan berbarengan dengan pawai telur hias hingga menjelang Maghrib. Selanjutnya, perayaan tersebut diisi dengan pengajian dan tausiah yang dilaksanakan selepas Isya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, pawai telur hias yang dilaksanakan anak-anak bermaksud memberikan wawasan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan semata. Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, sambungnya, merupakan sebuah berkah bagi umat Islam sampai sekarang.

"Secara historis, kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan berkah besar umat Islam sampai dengan saat ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Jaya Rahmat menambahkan, tradisi telur hias ini telah ada sejak tetua warga setempat ada di Banjar Tunggal Sari, lingkungan tempat Masjid Agung Al Mujahidin berada. Di balik telur hias itu, sambungnya, ada filosofi yang bisa dijadikan bekal untuk menjalankan kehidupan. Bahwa, telur tersebut terdiri dari sejumlah lapisan.

"Ada cangkangnya yang melapisi. Ada putih telur. Ada kuning telur. Itulah rezeki atau hidayah. Rezeki dan hidayah itu harus dicari. Bukan ditunggu," pungkasnya.




(irb/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads