Nelayan Pengambengan Jembrana Mengeluh SPBN Seminggu Kehabisan Solar

Nelayan Pengambengan Jembrana Mengeluh SPBN Seminggu Kehabisan Solar

I Ketut Suardika - detikBali
Sabtu, 01 Okt 2022 12:07 WIB
SPBN Pengambengan Kehabisan Solar
Foto: SPBN Pengambengan Jembrana kehabisan solar sejak seminggu terakhir. (I Ketut Suardika/detikBali)
Jembrana - Stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) Pengambengan, sejak sepekan terakhir tidak beroperasi karena kehabisan stok. Kondisi ini dikeluhkan nelayan, karena harus membeli solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang jaraknya cukup jauh.

Dari pantauan detikBali, Sabtu (1/10/2022) tidak ada aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) solar di areal SPBU. Terlihat pompa mesin pengisian BBM terpasang tulisan "solar habis". Padahal saat ini masih ada musim tangkap ikan bagi para nelayan.

Sejumlah nelayan mengaku sejak kenaikan BBM justru sulit mendapatkan solar di SPBN. Sebelumnya, saat nelayan musim ikan BBM solar selalu ada. "Sudah seminggu kosong, belum datang juga. Katanya tanggal 2 (besok) datang," kata Sutikno (45), salah satu nelayan Pengambengan, saat ditemui detikBali di lokasi.

Supaya bisa tetap melaut, Sutikno mengaku harus membeli solar nonsubsidi di SPBU lain. Dia pun mengaku pasrah, jika nanti tangkapan ikan tidak sebanding dengan biaya solar yang di keluarkan. "Akhirnya beli solar yang lebih mahal. Mau gimana lagi," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Andri Subaktiar (36) nelayan lain. Menurutnya nelayan belum mendapatkan solar karena kuota pasokan BBM solar habis di SPBN. "Menurut petugas (SPBN), kuotanya habis. Biasanya tidak sampai begini," ujarnya.

Menurutnya, info dari petugas SPBN, kouta pengiriman solar di SPBN saat ini berkurang. Biasanya 22 pengiriman, saat ini hanya 11 pengiriman. "Dijatah katanya. Sudah permainan saja ini," keluhnya.

Padahal, lanjut Andri, nelayan saat ini sudah berusaha mengikuti aturan pemerintah. Bahkan para nelayan saat ini mengaku rajin membayar pajak. Namun justru malah kesulitan mendapatkan BBM. Nelayan berharap solar lancar sehingga aktivitas nelayan tidak terganggu. "Kita sudah ikuti aturan kok malah ribet solarnya. Kalau lancar solar, dapatnya mudah, kerja kan jadi enak," imbuhnya.

Kapala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Ketut Wardana Naya mengatakan, SPBN memang sedang kosong karana kuotanya habis. "ini dah penyebabnya. Makanya kemarin kita itu pakai stok harian," jelasnya.

Pihaknya mengeluarkan rekomendasi agar nelayan bisa membeli solar bersubsidi di SPBU. Karena tanpa rekomendasi, saat solar di SPBN habis, nelayan tidak bisa membeli solar bersubsidi. "Infonya awal bulan Oktober ini sudah ada solar lagi di SPBN, jadi tidak perlu lagi saya keluarkan rekomendasi ke SPBU," ujarnya.

Saat ini saya sudah mengeluarkan edaran, yang pertama adalah tidak diperkenankan untuk menampung BBM di rumah. Jadi langsung dibawa ke perahu. Kemudian yang kedua, harus disesuaikan dengan kuota harian.


(hsa/dpra)

Hide Ads