Tujuh orang mengalami luka-luka akibat terkena panah di Papua. Hal itu menyusul terjadinya bentrokan antarwarga Desa Kogome dan Desa Kimibur di Kabupaten Tolikara, Papua. Kabarnya, bentrokan tersebut dipicu anjing peliharaan warga yang terkena panah.
"Ada yang terluka dari pihak Desa Kogome ada 4 orang terluka, sedangkan Kimibur 3 orang," ujar Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih, Senin (26/9/2022) sebagaimana dikutip dari detikSulsel.
Dicky kemudian membeberkan awal mula bentrokan. Salah satu warga menemukan anjing peliharaannya dipanah pada Sabtu (24/9/2022) malam. Tak lama kemudian, pemilik anjing menemukan pelaku. Dari sana terjadilah keributan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada seorang masyarakat yang masalah anjing dipanah. Lalu dicarilah oleh pemilik anjing. Jadi yang panah ini (ditemukan) terjadilah keributan dan berkembang minta bantuan ke keluarganya, terjadilah bentrokan," imbuhnya.
Menurut Dicky, pihak kepolisian telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak pada Minggu (25/9/2022) dini hari. Hanya saja, belakangan warga dari Desa Kogome kembali terpancing emosi.
"Ternyata sekitar jam setengah 2 Minggu siang menjelang sore dari kelompok Kogome ini ada berkumpul dalam rangka adat tapi ternyata mungkin tidak terkendali langsung mengadakan penyerangan," katanya.
Bentrokan pun kembali pecah hingga menyebabkan tujuh orang luka-luka akibat terkena panah. Sementara para korban telah dibawa ke RS Wamena dan sedang dalam masa pemulihan.
"Ada yang terluka kena panah, ada yang di paha, kaki, dada sama perut," tutur AKBP Dicky.
Dilansir dari detikSulsel, pihak kepolisian hingga petang hari ini masih terus melakukan penjagaan ketat di perbatasan dua desa. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.
(iws/iws)