Twitter berkali-kali memblokir akun milik hacker Bjorka. Namun, Twitter punya alasan melakukan pemblokiran akun hacker Bjorka.
Dilansir dari detikInet, Twitter memblokir akun hacker Bjorkar, yaitu @bjorkanism, @bjorxanism, dan @bjorkanesian. Alasannya karena melanggar kebijakan Twitter terkait distribusi materi hasil retasan.
"Akun tersebut ditangguhkan secara permanen karena melanggar kebijakan Twitter terkait distribusi materi hasil retasan," kata Juru Bicara Twitter pada Selasa (13/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aturannya, Twitter juga melarang pengguna mempublikasi atau menggunggah informasi pribadi orang lain tanpa seizin pemilik data. Dijelaskan, distribusi materi peretasan dibagi dalam dua kategori. Pertama, konten hasil retasan yang diunggah secara langsung dan kedua, tweet berisi tautan ke konten hasil retasan.
Bjorka sendiri mengklain dirinya tidak melakukan pelanggaran aturan Twitter. Pasalnya, ia tidak mengunggah materi hasil retasan maupun data pribadi di Twitter, karena semua data sensitif hanya dibagikan di Telegram.
"Karena saya tidak pernah membagikan materi hacking ke Twitter. Semua aktivitas berbahaya saya lakukan di Telegram. Lalu mengapa Anda menangguhkan akun saya sebelumnya? Pedoman komunitas mana yang saya langgar? Atau Anda hanya ingin bisnis Anda aman di Indonesia?" tulis Bjorka di akun Twitter @bjorxanism.
Sebagai informasi, Twitter mendefinisikan peretasan sebagai penyusupan atau akses komputer, jaringan, atau perangkat elektronik yang tidak sah atau melampaui akses yang sah.
Adapun perilaku terkait produksi material yang mungkin dianggap sebagai peretasan berdasarkan kebijakan Twitter antara lain sebagai berikut.
- Akses atau penghalangan yang tidak sah, atau akses yang melampaui izin (contoh, dari orang dalam), ke komputer, jaringan, atau perangkat elektronik, termasuk intrusi atau penerobosan
- Mengungkap materi yang diakses secara sah di luar sistem, atau jaringan yang disetujui
- Mengungkap materi sedangkan terdapat bukti bahwa materi tersebut diperoleh melalui malware atau rekayasa sosial.
Twitter bisa menangguhkan akun berlandaskan beberapa bukti untuk menyatakan bahwa peretasan telah terjadi. Termasuk juga laporan dari korban peretasan dan klaim tanggung jawab oleh peretas atau kelompok peretas.
Selain itu, Twitter juga menggunakan informasi yang disediakan pihak ketiga (termasuk penegakan hukum), sistem dan data internal Twitter yang relevan, serta informasi kredibel lain yang tersedia secara umum untuk menangguhkan sebuah akun.
Twitter mengatakan siapapun dapat melaporkan distribusi materi peretasan, baik yang memiliki akun Twitter maupun tidak. Karenanya, pelanggaran yang dilakukan Bjorka sudah cukup membuat Twitter sampai ke titik suspend atau penangguhan akun secara permanen.
(irb/irb)