Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, menuturkan produksi kendaraan listrik di Bali bisa membuka lapangan pekerjaan. Dampaknya, jumlah pengangguran di Pulau Dewata bisa berkurang.
"Disnaker sudah pernah kerja sama dengan salah satu perusahaan motor listrik untuk melakukan pelatihan motor listrik dan hanya dalam dua hari saja peserta sudah paham," klaim Arda saat dihubungi detikBali Rabu (7/9/2022).
|
Menurut Arda, montir kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) juga bisa menyesuaikan saat memperbaiki kendaraan listrik. "Pastinya akan lebih mudah menyesuaikan ketika menjadi montir untuk kendaraan listrik," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Arda berpendapat kendaraan listrik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak. "Keunggulan pertama tidak menggunakan BBM dan tidak mencemari udara bersih," ujarnya. Keunggulan kendaraan listrik lainnya ialah biaya operasionalnya yang lebih murah.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menargetkan kawasan wisata di Bali menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor berbahan bakar minyak yang dikonversi ke tenaga listrik. Penggunaan kendaraan listrik sendiri merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Selain itu, SMKN 1 Denpasar melalui ekstrakulikuler motor listrik berhasil membuat alternatif kendaraan listrik. Mereka mengkonversi Honda Vario menjadi motor listrik.
Sumber energi listrik yang digunakan adalah jenis baterai li-ion serta jenis baterai lainnya yakni lifepo4, lithium polymer, vrla, dan lead acid. Biaya untuk mengubah motor berbahan bakar minyak ke listrik tipe standar ialah Rp 15 juta.
(gsp/gsp)