13 PMI Bali Diduga Terjebak di UEA, Kadisnaker: Belum Ada Laporan

13 PMI Bali Diduga Terjebak di UEA, Kadisnaker: Belum Ada Laporan

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 07 Sep 2022 13:22 WIB
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda (60) ketika ditemui di Jalan Raya Puputan Renon, Bali pada Selasa (16/8/2022)
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Anggota DPD RI asal Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna mengunggah video tentang 13 orang yang disebut pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali melalui akun Instagram miliknya. Wedakarna menyebut mereka terjebak di Uni Emirat Arab (UEA). Ia juga menduga adanya indikasi tindakan perdagangan orang dan penggelapan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda ketika dikonfirmasi detikBali mengaku belum menerima informasi tersebut. Pihaknya juga tidak mendapat pengaduan soal 13 orang PMI yang disebut terjebak di Uni Emirates Arab.

"Kami belum terima berita atau laporan dari mereka (PMI) maupun dari keluarga (PMI) juga tidak ada menyampaikan aduan. Lalu, laporan dari BP2MI dan Kemenlu juga tidak ada. Makanya saya kaget kok ada berita seperti ini. Coba nanti kami hubungi Kemenlu dan konfirmasi BP2MI, termasuk kalau sudah diketahui alamatnya, kami akan konfirmasi ke Dinas Tenaga Kerja di kabupaten," kata Arda, Rabu (7/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arda mengaku akan langsung mengatensi hal tersebut sekaligus memastikan 13 orang itu benar-benar PMI yang berangkat secara legal atau tidak. Sebab, menurutnya ada WNI pergi ke luar negeri menggunakan visa liburan, tetapi justru mencari pekerjaan di negara yang dituju.

"Sama seperti kejadian dulu di Turki yang 11 orang ke sana pakai visa lancong, tapi mereka bekerja di sana. Kami kan tidak tahu mereka itu berangkatnya dengan visa lancing, jadinya tentu tidak terdaftar di BP2MI," sebutnya.

Ia berharap kasus semacam itu seharusnya dilaporkan kepada pihak Disnaker. "Kalau yang seperti ini bagaimana kita tahu informasinya, kecuali keluarganya yang melapor ke kami di Disnaker Kabupaten ataupun Provinsi," ungkapnya.

Di sisi lain, dirinya juga meminta agar PMI yang telah tiba di negara tujuannya agar langsung melapor ke pihak KBRI. Hal itu penting agar ketika terjadi permasalahan, pemerintah bisa mengambil tindakan dalam memberi perlindungan.




(iws/iws)

Hide Ads