LPSK Ragukan Dugaan Pelecehan Istri Sambo, Adegan Ini Bikin Janggal

Rekonstruksi Pembunuhan Yosua

LPSK Ragukan Dugaan Pelecehan Istri Sambo, Adegan Ini Bikin Janggal

tim detikNews - detikBali
Selasa, 06 Sep 2022 11:27 WIB
Adegan Putri Candrawathi dan Brigadir Yosua (YouTube Polri TV)
Adegan rekonstruksi Putri Candrawathi dan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Foto: YouTube Polri TV
Bali -

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) meragukan pernyataan Komnas HAM yang menduga istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah (Jateng). LPSK mengungkap ada kejanggalan adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Brigadir J tewas dalam insiden penembakan di rumah dinasFerdy Sambo, Kompleks Polri,Duren Tiga, Jakarta Selatan (8/7/2022). Saat awal kasus muncul ke publik, polisi menyebut peristiwa penembakan terjadi karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan seksual pada PutriCandrawathi diDuren Tiga.

Dugaan pelecehan seksual tersebut juga dilaporkan ke polisi. Namun belakangan laporan tersebut dihentikan, karena tidak ada dugaan tindak pidana pelecehan di Duren Tiga. Polisi menyebut, jika memang ada, kemungkinan terjadi di Magelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J terus berlanjut hingga ditetapkan lima tersangka, yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Bharada Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal.

Kini kembali muncul dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi saat Komnas HAM melaporkan hasil penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J. Komnas HAM dan Komnas Perempuan menyebut ada dugaan kuat istri Ferdy Sambo mengalami pelecehan seksual.

ADVERTISEMENT

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022), dilansir dari detikNews.

Sementara itu LPSK meragukan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi seperti yang disampaikan Komnas HAM. Keraguan LPSK berdasarkan kejanggalan saat adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, salah satu kejanggalan saat adegan rekonstruksi peristiwa di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Selasa (30/8/2022). Ia menyebut ada adegan Putri Candrawathi masih menanyakan keberadaan Brigadir Yosua dan ingin menemuinya.

"Ini kan tergambar di rekonstruksi, bayangkan saja bagaimana korban kekerasan seksual masih bertanya tentang pelakunya dan masih bisa bertemu dengan pelakunya secara fisik di ruang pribadinya, yang merupakan tempat peristiwa dugaan itu," kata Edwin.

Menurut Edwin, korban pelecehan seksual umumnya akan mengalami trauma atau depresi untuk bertemu kembali dengan pelaku. Namun pada kasus ini, korban dan pelaku masih berada satu rumah pada 7 dan 8 Juli 2022.

"Yosua masih tinggal menginap di rumah itu. Itu rumahnya kalau kita pakai pendekatan kekerasan seksual, itu rumahnya korban, korban punya kekuasaan, kok korban masih bisa tinggal bersama pelaku," tanyanya.

Adegan Putri Candrawathi Bertemu Brigadir Yosua

Salah satu adegan rekonstruksi menunjukkan interaksi Putri Candrawathi dan Brigadir J. Istri Ferdy Sambo memperagakan adegan sedang berbaring di kasur, kemudian Kuat Ma'ruf datang mendekat.

Kuat Ma'ruf dalam reka adegan itu tampak duduk di lantai. Tak ada suara yang terdengar dalam siaran langsung rekonstruksi yang ditayangkan kanal YouTube Polri TV pada Selasa (30/8/2022) lalu.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang mengikuti rekonstruksi mengungkap isi obrolan Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi. Saat itu istri Ferdy Sambo berpesan agar Kuat Ma'ruf tidak terlibat keributan dengan Brigadir Yosua.

"Bilang gitu, 'Jangan ribut-ribut lah, selesaikan saja dengan baik-baik'," kata Taufan.

Namun, sebelum adegan itu, ada peristiwa Putri Candrawathi jatuh di kamar mandi, tapi tidak direka ulang. Adegan lainnya menunjukkan dugaan pelecehan seksual dan momen ketika Brigadir Yosua disebut hendak membopong istri Ferdy Sambo.

"Iya terus dia naik itu tanggal 7 (Juli), tanggal 4 (Juli) enggak ada, gitu saja. Ada upaya mereka menganggap itu tidak lazim, mereka bilang enggak senonoh, masa dia mau bopong ibu, walaupun dia enggak sendiri, dia ajak si Richard, tapi sebelum dilakukan ditegur," ujar Taufan.

Kembali ke rekonstruksi, adegan kemudian dilanjutkan dengan pemeran Brigadir Yosua datang mendekat ke Putri Candrawathi yang masih berbaring, kemudian Brigadir J terlihat duduk di lantai. Tak ada suara dari siaran langsung, hanya terlihat adegan Brigadir Yosua duduk dan istri Ferdy Sambo tetap berbaring.




(irb/irb)

Hide Ads