.webp)
Proses pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Kecamatan Kerambitan, Tababan, kembali tersendat. Penyebabnya, alat berat di TPA tersebut kembali mengalami kerusakan.
"Ya, rusak lagi. Mungkin karena overheat (panas berlebih)," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, Kamis (1/9/2022).
Ia memperkirakan, kerusakan itu mulai terjadi sejak Selasa (30/8/2022). Aktivitas pengangkutan sampah ke TPA Mandung pun tersendat lagi setidaknya untuk tiga hari terakhir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sekarang (hari ini) tiga hari jadinya. Selasa kemarin hanya bisa beroperasi setengah hari," imbuhnya.
Mantan Kabag Ekonomi ini mengatakan, upaya perbaikan terhadap kerusakan pada alat berat jenis buldozer itu sudah dilakukan pada Rabu (31/8/2022). Namun setelah dilakukan perbaikan, alat berat berupa buldozer sempat dioperasikan. Hanya saja alat berat itu tidak berfungsi maksimal.
"Setelah diperbaiki, sempat dioperasikan sebentar, tapi powernya tidak optimal," tegasnya.
"Mudah-mudahan hari ini, sore ini, sudah bisa operasional lagi dan antreannya bisa diurai," sambungnya.
Sebelumnya, Ekayana menyebut terdapat empat alat berat yang dioperasikan untuk mengangkut sampah di TPA Mandung. Hanya saja, kondisi keempat alat berat itu relatif sudah uzur. Jika satu atau dua unit mengalami kerusakan, alat berat lainnya juga berisiko rusak lantaran penggunaannya melampaui batas kinerja.
"Alat berat ini kerjanya delapan jam. Satu saja rusak, yang lainnya berisiko rusak juga karena dipaksakan," jelas Ekayana.
Untuk diketahui, volume sampah yang masuk ke TPA Mandung rata-rata 90 ton per hari. Sebagian besar sampah tersebut diangkut dari wilayah seputaran Kecamatan Kota Tabanan.
(iws/iws)
