DLH Karangasem Butuh Tambahan 6 Unit Truk Sampah

DLH Karangasem Butuh Tambahan 6 Unit Truk Sampah

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 01 Agu 2022 17:03 WIB
Beberapa truk pengangkut sampah yang ada di DLH Karangasem
Beberapa truk pengangkut sampah yang ada di DLH Karangasem. Foto: Selamat Juniasa
Karangasem -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem masih membutuhkan tambahan 6 unit truk untuk mengangkut sampah di perkotaan. Pasalnya saat ini sebagian besar truk yang dimiliki DLH usianya sudah tua sehingga butuh peremajaan. Apalagi volume sampah di perkotaan saat ini mencapai 40 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem I Nyoman Tari, Senin (1/8/2022) mengatakan saat ini pihaknya mempunyai 27 truk sampah. 25 truk digunakan untuk mengangkut sampah setiap harinya dan 2 lagi sebagai cadangan. 2 truk tersebut digunakan jika dalam keadaan mendesak seperti saat hari raya Galungan, Kuningan dan yang lainnya.

"Saat ini kita punya 27 truk tapi sebagian besar usianya sudah tua sehingga butuh peremajaan. Mungkin untuk saat ini kita butuh sekitar 5 sampai 6 truk tambahan," kata Nyoman Tari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan truk tersebut diperlukan oleh DLH mengingat volume sampah di perkotaan mencapai 40 ton per hari. Bahkan jika saat hari raya seperti Galungan, Kuningan dan hari raya lainnya volume sampah di perkotaan bisa lebih dari itu.

"Terkait dengan itu, kita sudah usulkan ke pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan tahun ini kita akan dapat satu truk tambahan. Karena truk yang ada saat ini usianya sudah belasan tahun walaupun ada juga beberapa yang baru," kata Tari.

ADVERTISEMENT

Selain truk, DLH Kabupaten Karangasem saat ini juga butuh tempat sampah yang baru. Mengingat beberapa tempat sampah yang ditaruh di beberapa titik di perkotaan sudah rusak. Sehingga itu yang membuat sampah terlihat berserakan dan meluber ke trotoar.

Ke depannya pihaknya juga berencana akan mengusulkan tempat sampah yang baru untuk menggantikan yang sudah rusak. Tapi untuk saat ini sepertinya masih belum bisa karena masih terbentur anggaran yang terbatas.

"Sebenarnya setiap pagi mulai dari pukul 06.00-07.30 Wita petugas sudah mulai mengambil sampah yang ada di perkotaan untuk kemudian dibawa ke TPA Butus. Tapi masyarakat justru sering membuang sampah lewat dari pukul 07.30 Wita. Seharusnya kalau sudah lewat dari waktu pengambilan sebaiknya disimpan di rumah dulu besok pagi baru di buang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dari siang sampai sore hari," kata Tari.

Untuk ke depannya pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar memilah langsung sampah mulai dari sumbernya. Nanti saat membuang sampah akan dibedakan mana sampah organik dan non organik. Sehingga para petugas lebih gampang melakukan pengambilan sampah.

"Tapi menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah langsung dari sumbernya sepertinya sangat sulit. Tapi kita akan terus berusaha dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat," kata Tari.




(nor/iws)

Hide Ads