Autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J bakal segera dilakukan. Sejauh ini, pihak keluarga Brigadir J telah melalui kuasa hukum mereka sudah mengikuti rapat dengan para dokter yang bertugas saat autopsi. Tak hanya itu, pihak keluarga Brigadir J juga menyiapkan orang untuk bergabung saat proses autopsi tersebut.
"Saya baru selesai rapat dengan dokter-dokter yang akan terlibat untuk melaksanakan autopsi," kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Sabtu (23/7/2022) dikutip dari detikNews.
Kamaruddin menambahkan, pihaknya semula menyiapkan 13 orang untuk kemudian dipilih agar dapat mengikuti proses autopsi ulang jenazah Brigadir J. Dari 13 tersebut, telah terpilih satu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami ada siapkan untuk dipilih ada 13 orang, boleh dipilih untuk menjadi pengamat. 13 orang kami siapkan ternyata dari yang kami siapkan itu langsung bersedia satu beliau tadi yang memimpin rapat," tuturnya.
Menurut Kamaruddin, rapat terkait proses autopsy ulang terhadap jenazah Brigadir J dihadiri dari berbagai unsur. Beberapa di antaranya TNI, RSCM dan pihak RS Swasta.
"Ada dari unsur TNI ada dari unsur RSCM ada dari rumah sakit swasta," tuturnya.
Seperti diketahui, Polri resmi menerima permohonan keluarga untuk mengautopsi ulang Brigadir J. Polri menyebut rumah sakit untuk autopsi ulang itu sesuai permintaan keluarga. Hal itu dipersilakan demi proses pemeriksaan yang terbuka.
"Rumah sakit permintaan dari pengacara kan ada beberapa rumah sakit, salah satunya RSCM," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022).
Dilansir dari detikNews, rencana autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J juga mendapat respons dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Bahkan, Jenderal Andika Perkasa menyebut pihaknya siap membantu sembari mengawasi objektivitas pelaksanaannya.
"Saya pasti siap, ini kan kemanusiaan. Apa saja. Tetapi memang saya ingin memastikan detailnya, supaya apa? Supaya saya sendiri bisa mengawasi, mengawasi objektivitas itu kan tidak mudah di lapangan," kata Andika kepada wartawan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat (22/7/202).
Andika menyebut rumah sakit yang bakal dilibatkan dalam proses autopsi ulang jenazah Brigadir J bakal dipastikan. Tim dokter yang ditunjuk pun bakal dipilih berdasarkan senioritas agar hasilnya maksimal.
"Sehingga saya harus pasti rumah sakit mana, tim dokternya pun kita pilih yang senior sehingga mereka bisa memberikan penilaian maupun, misalnya, sumbangsih dari segi keilmuan itu lebih maksimal," kata Andika.
(iws/iws)