Kain Gringsing untuk Suvenir Delegasi G20 Diseleksi Ketat

Kain Gringsing untuk Suvenir Delegasi G20 Diseleksi Ketat

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 18 Jul 2022 13:08 WIB
Proses seleksi dan penilaian kain gringsing di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, Senin (18/7/2022). Kain gringsing tersebut akan dijadikan sebagai suvenir untuk para delegasi G20.
Proses seleksi dan penilaian kain gringsing di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, Senin (18/7/2022). Kain gringsing tersebut akan dijadikan sebagai suvenir untuk para delegasi G20. (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Kain gringsing yang akan dijadikan sebagai suvenir untuk para delegasi pertemuan G20 ternyata melalui seleksi ketat. Dari 120 kain gringsing yang dipesan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), saat ini baru 116 lembar kain yang dinyatakan layak dan siap untuk dijadikan suvenir. Sisanya lagi 4 kain serta 5 kain cadangan akan diseleksi untuk tahap selanjutnya.

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Gringsing Bali, I Wayan Yasa (58) mengatakan ada sejumlah kriteria agar kain gringsing dinyatakan layak jadi suvenir G20. Di antaranya warna, kerapian tenunan, ukuran, dan kriteria lainnya. Penilaian dilakukan oleh tujuh orang tim seleksi yang berkompeten di bidangnya.

"Warnanya kurang bagus, kerapiannya juga kurang, tapi sudah kita instruksikan ke penenun tersebut agar bisa diganti dengan yang baru," kata Yasa saat ditemui di Wantilan Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Senin (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, proses seleksi terhadap kain gringsing buatan warga Tenganan Pegringsingan Karangasem dilakukan sejak akhir Juni lalu. Ketika itu, beberapa kain gringsing dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai suvenir para delegasi G20.

"Hari ini sudah ada beberapa yang sudah menyetor dan akhirnya memenuhi syarat, walaupun masih ada beberapa penenun yang belum menyetor jadi masih kurang lagi sedikit," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Yasa menjelaskan seleksi secara ketat dan selektif dilakukan untuk mendapatkan kain tenun yang terbaik. Sehingga, kain tenun yang dianggap kurang bagus akan diminta untuk mengganti dengan kain baru sesuai kriteria.

"Kain gringsing ini nantinya kan akan digunakan dalam ajang internasional, jadi kita pasti akan lakukan penilaian dengan sebaik-baiknya. Ini menyangkut harga diri kita juga kalau ternyata kainnya kurang bagus," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Pengelola Desa Wisata Tenganan Pegringsingan I Putu Wiadnyana mengatakan pihaknya tetap optimis bisa menyelesaikan 120 lembar kain gringsing pesanan Kemenparekraf. Ia menargetkan semua kain itu rampung akhir Juli nanti.

"Saya optimis sebelum akhir bulan Juli seluruh pesanan kain gringsing yang akan digunakan sebagai suvenir untuk para delegasi G20 .Sudah bisa disetor ke pihak Kemenparekraf karena kurangnya juga lagi sedikit," kata Wiadnyana.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads