Kenangan Masa Kecil Masyarakat Denpasar di Tiara Dewata

Kenangan Masa Kecil Masyarakat Denpasar di Tiara Dewata

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 17 Jul 2022 09:59 WIB
Salah satu pengunjung Tiara Dewata, Ni Made Dian Kusyawati ketika mengajak anak-anaknya bermain di arena bermain pada Sabtu (16/7/2022).
Salah satu pengunjung Tiara Dewata, Ni Made Dian Kusyawati ketika mengajak anak-anaknya bermain di arena bermain pada Sabtu (16/7/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Denpasar -

Pindahnya lokasi Tiara Dewata dari Jalan Mayjen Sutoyo No 55 Denpasar ke Jalan Diponegoro dan Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar, Bali, disayangkan beberapa pihak, salah satunya dari kalangan masyarakat. Tiara Dewata berdiri sejak 35 tahun dan meninggalkan banyak kenangan di hati masyarakat.

Salah satunya, Ni Made Dian Kusyawati (38). Ia mengaku telah mengenal Tiara Dewata sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dian mengatakan, banyak kenangan dari dia kecil hingga kini sudah memiliki anak.

"Ingat banget rasanya ke sini itu waktu masih SD. Jadi, waktu dengar Tiara Dewata mau pindah itu sayang banget, soalnya sudah selalu datang ke sini. Selain belanja, saya juga ngajak anak-anak ke sini, istilahnya dari nenek moyang saya sudah mainnya ke sini," kata Ni Made Dian Kusyawati ketika ditemui detikBali pada Sabtu (16/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan Dian, ia sering belanja ke Tiara Dewata karena produk-produk yang dijual lengkap. Selain itu, ia juga sering mengajak anak-anaknya ke Tiara Dewata untuk bermain di playground.

"Yang bikin sering ke sini karena poin bonus setiap belanja dan di sini lengkap semua kebutuhan rumah tangga. Memang sih, kalau sekarang ini sudah banyak tempat belanja di Denpasar, tapi di sana jarang ada tempat permainan. Jadinya, kurang saja," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga diceritakan I Gusti Ngurah Lanang Adi Kusuma Putra (32). Ia mengaku sejak tahun 1988, sering datang untuk bermain di Tiara Dewata.

"Saya dari kelas dua SD sudah biasa main di sini sama keluarga. Kalau saya SD dulu di Kintamani, jadi setiap libur kenaikan kelas saya dan keluarga pasti ke sini," tuturnya, ketika ditemui di arena bermain Tiara Dewata.

Menurutnya, permainan yang sejak dulu selalu dimainkan adalah bom-bom car. Kini kebiasaan tersebut dilakukan bersama kedua anaknya. Lanang mengaku bisa mengajak anaknya ke sana tiga kali dalam satu minggu.

"Tiara Dewata dari dulu ini sudah icon di tempat saya. Makanya saya berharap kalau bisa jangan sampai pindah, karena kalau sampai pindah otomatis kami sebagai pengunjung harus menyesuaikan lagi sama situasi di sana," harapnya.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads