Kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Jembrana, Bali, kembali bertambah. Teranyar, dua sampel anjing yang menggigit lima orang warga Jembrana dipastikan positif rabies. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
Hasil uji laboratorium itu diterima Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Selasa (28/6/2022) malam.
"Hasil lab dari sampel dua anjing yang kami kirim, baru kami terima. Hasilnya positif rabies," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet), Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dihubungi detikBali lewat sambungan telepon, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widarsa menjelaskan, dua sampel itu merupakan anjing milik warga yang sempat diliarkan. Kedua anjing tersebut menggigit lima orang warga di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Sabtu (25/6/2022) lalu. Rinciannya 1 ekor anjing mengigit 4 orang dari Banjar Anyar, dan 1 ekor anjing mengigit 1 orang dari Banjar Puana.
"Semua warga tersebut sudah mendapat penanganan VAR (vaksin anti rabies)," ungkapnya.
Dengan bertambahnya dua kasus gigitan positif rabies tersebut, kasus positif rabies di Kabupaten Jembrana periode Januari-Juni 2022 telah mencapai 136 kasus. Terkait itu, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana akan melakukan vaksinasi massal dan penelusuran terkait kasus gigitan.
"Masih tertinggi di Bali. Kita akan lakukan vaksinasi massal di sekitar lokasi zona merah rabies," pungkasnya.
(iws/iws)