Meninggalnya I Made Sutamayasa (41), warga Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, menambah panjang daftar warga meninggal suspek rabies. Dinas Kesehatan Jembrana langsung melakukan investigasi terkait meninggalnya warga tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, I Made Dwipayana menjelaskan, pihaknya sudah mendapat informasi kabar meninggalnya warga dengan riwayat digigit anjing. Keterangan dokter yang sempat merawat korban menyebutkan gejalanya memang mengarah ke rabies, yakni peradangan otak.
"Korban suspek rabies karena ada riwayat gigitan anjing," kata Dwipayana kepada detikBali, Minggu (19/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, tidak bisa memastikan bahwa warga tersebut memang meninggal positif rabies. Terlebih, anjing yang menggigit baru dilaporkan setelah beberapa hari dikubur.
"Sampel tidak bisa diperiksa karena anjing sudah lama dikubur," jelasnya.
Baca juga: Lagi, Warga Jembrana Meninggal Diduga Rabies |
Dwipayana menjelaskan, warga yang mendapat gigitan anjing atau hewan penular rabies (HPR) lainnya perlu melakukan pertolongan pertama dengan mencuci bekas gigitan mengunakan sabun sekitar 10 menit. Selanjutnya, warga harus melaporkan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin antirabies (VAR). Terlebih lagu jika yang menggigit adalah anjing liar.
Ia menambahkan, selain penanganan terhadap HPR melalui vaksinasi rabies, pihaknya saat ini juga masih berupaya menambah stok VAR. Meski sudah ada tambahan VAR dari provinsi dan pengadaan melalui BLUD Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Negara, Jembrana masih perlu tambahan VAR lagi.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga di Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, meninggal dunia Jumat (17/6/2022). Warga bernama I Made Sutamayasa (41) itu diduga karena rabies lantaran jari tangannya pernah digigit anjing pada Maret 2022.
Karena merasa tidak terjadi apa-apa, korban tidak mau memeriksakan dirinya ke puskesmas meski sudah disarankan oleh istrinya.
Tiga bulan setelah digigit anjing, korban baru mengalami gejala sakit. Jari hingga pangkal tangannya terasa panas, ngilu, dan terasa pegal. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, sehari kondisi korban tidak kunjung membaik hingga dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (17/6/2022).
(iws/iws)