Gempa M 5,9 Guncang Afghanistan, 1.000 Orang Tewas

Gempa M 5,9 Guncang Afghanistan, 1.000 Orang Tewas

tim detikNews - detikBali
Kamis, 23 Jun 2022 07:49 WIB
Bali -

Gempa berkekuatan M 5,9 mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) dini hari. Akibat peristiwa ini 1.000 orang tewas dan 1.500 lainnya luka-luka.

Dilansir dari detikNews, Kamis(23/6/2022), menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota Khost di Afghanistan tenggara pada kedalaman 51 km. Sementara Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) dalam postingan di Twitter menyatakan, guncangan dirasakan lebih dari 500 km oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan, dan India. Laporan saksi yang di posting di situs web EMSC dan Twitter, guncangan juga terasa di ibu kota Afghanistan, Kabul, serta ibu kota Pakistan, Islamabad.

Sementara itu, jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat masih melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan. Seperti dikatakan Kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan, Mohammad Amin Huzaifa, 1.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.500 orang terluka, di Provinsi Paktika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang menggali kuburan demi kuburan. Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan," katanya.

Pemimpin Afghanistan, Hibatullah Akhundzada, juga memperingatkan kemungkinan bertambahnya jumlah korban. Korban tewas terus meningkat sepanjang hari, ketika berita korban disaring dari daerah-daerah yang sulit dijangkau di pegunungan. Gempa bumi melanda daerah-daerah yang mengalami hujan lebat, menyebabkan longsoran batu dan tanah longsor menghambat upaya penyelamatan.

ADVERTISEMENT

Salah satu korban selamat, Arup Khan (22), mengaku situasi saat kejadian sangat mengerikan. Ia menceritakan, tim penyelamat menariknya keluar dari reruntuhan sebuah wisma. Namun dua kerabatnya tewas di rumah. Ia juga mendengar tangisan orang-orang di bawah lumpur.

"Itu adalah situasi yang mengerikan. Ada tangisan di mana-mana. Anak-anak dan keluarga saya berada di bawah lumpur," katanya, dalam pemulihan di sebuah rumah sakit di ibu kota Provinsi Paktika, Sharan.

Rekaman yang dirilis oleh Taliban menunjukkan penduduk lokal dari satu desa menggali parit panjang untuk menguburkan korban tewas. Foto-foto dan klip video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah rumah rusak parah di daerah pedesaan terpencil.

Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, memperkirakan ribuan rumah hancur. "Kami yakin hampir 2.000 rumah hancur," ungkapnya.

(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads