10 Rumah Rusak Berat Akibat Abrasi Pantai Pebuahan Jembrana

10 Rumah Rusak Berat Akibat Abrasi Pantai Pebuahan Jembrana

I Ketut Suardika - detikBali
Senin, 20 Jun 2022 22:49 WIB
Salbiah (78) salah satu warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana Bali, rumahnya retak hampir putus bagian dapur diterjang ombak tinggi sejak sepekan terakhir, Senin (20/6/2022)
Salbiah (78) salah satu warga Banjar Pebuahan yang rumahnya rusak diterjang ombak tinggi sejak sepekan terakhir, Senin (20/6/2022). Foto: I Ketut Suardika
Jembrana -

BPBD Jembrana mencatat sebanyak 10 rumah rusak berat akibat abrasi sejak seminggu terakhir. Kerusakan rumah terparah terjadi di Pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana.

Rumah warga yang berada di pesisir pantai mengalami rusak berat karena gelombang tinggi yang terjadi sejak sebelum purnama hingga setelah purnama.

Salbiah (78) salah satu warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara menuturkan, gelombang air laut naik mulai sepekan terakhir. Rumah yang ia tempati bersama anaknya sudah tergerus gelombang tinggi lagi. "Setiap hari, setiap malam itu besar. Rumah anak saya retak," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah rusak karena gelombang air laut pasang ini terjadi sejak seminggu terakhir, terparah pada akhir pekan lalu.

"Beberapa bagian rumah warga rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, saat dikonfirmasi detikBali, Senin (20/6/2022).

ADVERTISEMENT

Wilayah Pantai Pebuahan sendiri termasuk zona rawan abrasi. Selain itu, daerah lain yang diprediksi rawan terjadi abrasi yakni di wilayah Pekutatan, Pangyangan dan Desa Gumrih.

"Selama beberapa hari ini memang gelombang tinggi, kami catat ada sedikitnya 10 rumah warga di Pebuahan yang mengalami kerusakan cukup parah," tambahnya.

Kerusakan sebagian besar terjadi pada dapur, kamar mandi hingga seluruh bagian rumah. "Tidak ada korban yang dilaporkan dari kejadian tersebut. Bangunan yang rusak tergolong rusak berat, kami telah melakukan assessment ke lokasi," terangnya.

Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melakukan pemantauan terus-menerus dan memberikan himbauan. Atensi juga dilakukan di daerah-daerah yang dianggap rawan.

"Kita sudah melakukan assessment terhadap kerusakan yang terjadi. Dan kami akan membantu paket sembako," pungkasnya.

Mengenai ganti rugi akibat kerusakan rumah pihaknya masih mendata dan nantinya akan diajukan ke BPBD Provinsi.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads